Yorrys: Kita Sadarkan Ical Daripada Malu di Munas Nanti
Yorrys bahkan menyebut Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal berada dalam kondisi paling menyedihkan sepanjang sejarah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai meminta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sadar diri untuk tidak kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam musyawarah nasional (munas) Partai Golkar nantinya. [BACA: Sekjen Golkar Sesumbar Ical Didukung 50 Persen Daerah]
Menurut Yorrys, Golkar adalah organisasi kader sehingga mengutamakan regenerasi kepemimpinan.
“Kalau kita berbicara pasca-reformasi, yang berprestasi itu cuma Akbar Tanjung. Ketika dia pimpin Golkar 99, itu Golkar mencapai prestasi cukup signifikan, tapi Beliau (Akbar) mencoba mencalonkan kembali di 2004 itu saja tidak bisa.
Karena organisasi ini adalah organisasi kader, buat apa kita selalu dalam setiap visi itu kita utamakan kaderisasi sehingga kita utamakan regenerasi,” kata Yorrys di Jakarta, Jumatt (14/11/2014).
Yorrys menilai, jika Aburizal kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar, maka regenerasi kepemimpinan di partai berlambang beringin itu akan terputus. Selain itu, Yorrys menilai Aburizal tidak layak memimpin lagi karena gagal membawa Golkar lebih baik selama memimpin. [BACA JUGA: JK Sindir Ical]
Yorrys bahkan menyebut Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal berada dalam kondisi paling menyedihkan sepanjang sejarah.
“Hasil pemilu 2014 ini merupakan kondisi yang paling menyedihkan bag Golkar. Nah kalau kita tidak perubahan, Golkar itu akan jadi dinosaurus di 2019, pasti itu,” ujar dia.
Yorrys juga berpendapat banyak kader Golkar yang pantas menggantikan Aburizal. Jika Aburizal tetap mencalonkan diri sebagai ketum Golkar pada munas yang dijadwalkan awal tahun depan, Yorrys menilai Aburizal hanya memaksakan kehendaknya.
Apalagi, lanjut yorries, Aburizal berencana mengubah syarat calon ketua umum harus didukung 30 persen Ketua DPD I Partai Golkar.
Padahal, dalam AD/ART, semua politisi Golkar berhak maju sebagai calon ketua umum dengan syarat minimal lima tahun menjadi kader Golkar, berprestasi, tidak memiliki cela, dan didukung oleh 30 persen pimpinan DPD tingkat I/II serta pimpinan ormas pendiri.
“Makanya kita memberikan penyadaran terhadap Beliau, daripada dia malu di forum munas,” ucap Yorrys.
Ia juga memprediksi bakal ada tiga gerakan perlawanan dari poros muda jika Aburizal tetap maju sebagai calon ketua umum.
Aburizal sebelumnya mengklaim bahwa banyak orang yang mendukungnya untuk kembali menduduki jabatan tersebut pada periode 2015-2020. Namun, ia belum memutuskan apakah akan kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum. [BACA JUGA: Senior Golkar Minta Ical Tak Maju di Munas]
Penulis: Icha Rastika