Jangan Buru-buru Naikkan Harga BBM
Golkar menilai kenaikan harga BBM selalu menimbulkan dampak hebat pada perekomonian masyarakat secara nasional.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad meminta Presiden Joko Widodo tidak terburu-buru menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Golkar menilai kenaikan harga BBM selalu menimbulkan dampak hebat pada perekomonian masyarakat secara nasional.
"Persiapannya dulu harus baik, setelah itu baru bicara kenaikan harga," kata Fadel di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (15/11/2014).
Fadel mengatakan, sebagai Ketua Komisi XI DPR, dirinya belum melihat ada persiapan matang yang dilakukan pemerintah sebelum menaikkan harga BBM. Apalagi rencana itu muncul di tengah turunnya harga minyak dunia. Menurut Fadel, pemerintah harus mempersiapkan anggaran yang cukup untuk menjadi bantalan sosial yang membendung gejolak saat harga BBM dinaikkan.
"Saya belum lihat ada anggaran yang dicantolkan. Kemenkeu harus menyiapkan ini sebagai bantalan supaya tidak menambah jumlah warga miskin," ujarnya.
Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum tahun 2015. Kenaikan harga BBM dilakukan karena subsidinya akan dialihkan ke sektor yang lebih produktif.
Partai Golkar akan mengambil sikap resmi terkait isu kenaikan harga BBM dalam rapat pimpinan nasional yang akan digelar di DI Yogyakarta pada 18-19 November 2014.