Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sering Dimarahi Majikan di Brunei, TKI Asal Kediri Loncat dari Apartemen

Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengalami patah kaki dan luka-luka karena nekat meloncat dari lantai tiga rumah majikannya di Brunei Darussalam.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Sering Dimarahi Majikan di Brunei, TKI Asal Kediri Loncat dari Apartemen
ist
Erni saat ditemukan petugas 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengalami patah kaki dan luka-luka karena nekat meloncat dari lantai tiga rumah majikannya di Brunei Darussalam. TKI yang diketahui bernama Erni Purwantini tersebut nekat meloncat untuk kabur karena tidak tahan kerap dimarahi majikannya yang berprofesi sebagai tentara.

"Erni 5 bulan bekerja melompat dari apartemen lantai 3 dan mengalami patah kaki. Korban jatuh di flat Askar Mentiri, Brunei Darussalam. Kejadian pukul dua petang. Korban sering dimarahi majikan dan dikunci dari luar, kemudian dia nekat kabur," ujar Politisi PDI Perjuangan, Eva Kusuma  Sundari dalam pernyataannya, Senin(17/11/2014).

Eva mendapat kabar tersebut dari relawan Buruh Migran Indonesia (BMI) bernama Starly yang kini sedang menunggui korban di RS Ripas Brunei.

Menurut Eva, TKI asal Kediri, Jawa Timur tersebut sebelumnya ditemukan bergantungan sudah sampai tingkat satu tidak ada lagi pegangan. Erni pun minta tolong. Sekalipun banyak orang yang melihat, kata Eva, tidak satupun yang mau menolongnya.

"Akhirnya karena tidak kuat lagi bergantungan ibu Erni nekat lompat dan jatuh ke tanah. Setengah jam polisi dan ambulans datang untuk diantar ke hospital Ripas. Majikan yang berprofesi tentara sudah datang mengunjungi dan marah-marah," tambahnya.

Dari penjelasan Starly, Eva mendapatkan informasi rencananya Erni akan dioperasi kakinya.

Pihak KBRI sendiri, papar Eva,  sudah menjenguk korban pukul 22.30 WIB sekaligus melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian setempat.

Berita Rekomendasi

Atas kejadian ini, Eva mengatakan, pihak BMI berharap hal ini bisa dicegah atau tidak terulang kembali seandainya KBRI dapat memantau keadaan TKI, salah satunya dengan membuka hotline.

"Apalagi di Brunei para TKI belum memperoleh hak libur sehingga risiko isolasi merupakan problem serius yang harus diperjuangkan Pemerintah Indonesia sebgai bagian perlindungan TKI,"katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas