Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fadli Zon: Pemerintah Jokowi Cari Jalan Pintas Kelola Negara

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuturkan, kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Jokowi tadi malam adalah kebijakan yang menyengsarakan rakyat.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Fadli Zon: Pemerintah Jokowi Cari Jalan Pintas Kelola Negara
Tribunnews.com/Achmad Rafiq
Fadli Zon 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuturkan, kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan Jokowi tadi malam adalah kebijakan yang menyengsarakan rakyat.

"Kenaikan harga BBM pasti diikuti oleh inflasi. Berdasarkan kalkulasi BI, setiap kenaikan BBM Rp 1.000 akan meningkatkan inflasi 1,3 persen. Jika saat ini BBM dinaikkan Rp 2.000, maka akan terjadi kenaikan inflasi 2,9 persen. Otomatis kemiskinan meningkat," kata Fadli dalam pesan singkat yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/11/2014).

Menurutnya, setiap kenaikan harga BBM pasti akan diikuti kenaikan jumlah masyarakat miskin. Sebab garis kemiskinan dibentuk oleh komoditas kebutuhan pokok.

"Kenaikan harga BBM juga akan menggerus daya beli masyarakat akibat kenaikan harga pangan dan transportasi. Sebelum BBM naik, harga-harga barang sudah tinggi. Apalagi sekarang setelah kenaikan harga BBM. Disisi lain, tidak serta merta seluruh pendapatan rakyat Indonesia juga dinaikkan," kata Fadli.

Harga minyak dunia saat ini sedang turun. Sekitar 75 hingga 77 dolar AS per barrel. Harga patokan APBN 105 dolar AS per barrel. Di beberapa negara seperti Malaysia, harga BBM juga turun. Sehingga, sangat tidak masuk akal jika Jokowi menaikkan harga BBM.

"Menaikkan harga BBM bukti bahwa pemerintah mencari jalan pintas dalam mengelola negara," lanjutnya.

Berita Rekomendasi

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu mengatakan, banyak cara lain untuk mensejahterakan rakyat tanpa mengurangi subsidi BBM. Misalnya dengan memperbaharui kontrak karya dengan perusahaan asing, pengembangan energi alternatif secara serius, dan melakukan aktivitas penambangan migas di wilayah wilayah timur Indonesia yang selama ini belum maksimal.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas