Pemerintah Cari Solusi Amankan Stok BBM Hingga Akhir Tahun
Menurut Sofyan, pihaknya punya sejumlah skenario untuk menanggulangi hal itu.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil, mengaku khawatir jatah BBM bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter bakal habis sebelum akhir tahun atau tepatnya sebelum 20 Desember seperti yang diprediksi sejumlah ahli.
Sofyan kepada wartawan di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014), mengatakan bahwa pemerintah memiliki sejumlah rencana, agar pasokan BBM bersubsidi terus aman. "Kita akan mencari solusi supaya sampai akhir tahun," katanya.
Menurut Sofyan, pihaknya punya sejumlah skenario untuk menanggulangi hal itu. Namun, menurutnya, dia masih perlu lebih banyak berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.
Ancaman BBM bersubsidi habis sebelum akhir tahun sudah terendus sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan Boediono. Saat itu pemerintah mengambil kebijakan dengan melarang penjualan BBM bersubsidi di sejumlah tempat.
Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dilantik sejak 20 Oktober lalu mengambil kebijakan berbeda soal BBM bersubsidi. Pasangan tersebut mengambil kebijakan untuk mengurangi subsidi, sehingga harga bensin premium dan solar meningkat masing-masing Rp2.000.