Tahir Lapor Soal Program Rumah untuk Prajurit TNI ke Presiden Jokowi
Sempat heboh dengan kontroversi diangkat sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang Kesejahteraan Prajurit, Dato Sri Tahir bertemu Presiden Jokowi
Penulis: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat heboh dengan kontroversi diangkat sebagai Penasihat Panglima TNI Bidang Kesejahteraan Prajurit, Dato Sri Tahir bos Grup Mayapada bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (20/11/2014).
Salah satu orang terkaya Indonesia itu hadir dalam kapasitasnya mewakili Tahir Foundation. "Beliau mewakili Tahir Foundation, kami datang untuk kegiatan sosial soal perberasan dan bantuan untuk UKM," kata politisi PDIP Perjuangan Charles Honoris yang ikut mendamping sang taipan ke istana. (Baca juga: Anggota DPR Minta Panglima TNI Jelaskan Pengangkatan Dato Sri Tahir)
Charles kepada Tribunnews.com mengatakan sebagai penasihat TNI, Tahir tak bicara soal politik. Tetapi membahas soal kesejahteraan prajurit TNI. "Khususnya tentang bantuan perumahan untuk prajurit dan prajurit menjelang pensiunan. Kami laporkan perkembaangannya ke presiden," ujar Charles yang juga anggota Komisi I DPR RI.
Tahir mengaku amat prihatin dengan kondisi kesejahteraan prajurit terutama mereka yang akan pensiun dan belum memiliki rumah. Tahir berencana membangun 1.000 rumah bagi prajurit TNI. Rumah-rumah itu nantinya dibangun di sekitar Jakarta. (Baca juga: Siapa Tahir? Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia)
Menurut Panglima TNI, Moeldoko saat ini ada sekitar 250 ribu prajurit yang belum memiliki rumah tinggal. "Setelahh pertemuan hari ini, akan ada pertemuan yang lebih teknis dengan menteri-menteri terkait," ujar Charles.