Ketua Komisi III: TNI-Polri Harus Duduk Bersama Selesaikan Kasus Batam
Ketua Komisi III DPR-RI Aziz Syamsuddin meninjau lokasi bentrok antara oknum TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komisi III DPR-RI Aziz Syamsuddin meninjau lokasi bentrok antara oknum TNI dan Brimob di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Pihaknya meminta kedua pihak untuk duduk bersama menuntaskan peristiwa yang menewaskan salah satu prajurit TNI pada Rabu 19 November silam.
"Kami minta kepada Polri dan TNI untuk menuntaskan masalah ini mencari pelaku dan otak pelaku. Selain itu kami juga meminta agar kedua pihak untuk bisa duduk bersama dan menyelesaikan masalah ini," kata Aziz saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (23/11/2014).
Dirinya berharap agar peristiwa ini tidak berulang kembali. Bersama rombongan Komisi III, Aziz juga sudah memantau langsung lokasi dan bertemu Kapolda Kepri Brigjen Armam Depari Sabtu (22/11/2014) malam.
Diberitakan sebelumnya, Komandan Resimen Militer (Danrem) 033 Wira Pratama (WP) Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Eko Margiono mengakui bahwa pelaku penyerangan Barak Teratai Satuan Brimob Polda Kepri di Tembesi adalah anggotanya dari Yonif 134 Tuah Sakti (TS).
Margiono menceritakan, peristiwa itu dikarenakan adanya saling pandang antara dua aparat saat mengisi bahan bakar minyak di salah satu tempat penjual bensin eceran di perumahan Buana Mas, Tembesi. Keributan terjadi antara anggota Yonif 134/TS dan anggota Brimobda Kepri, Rabu (19/11/2014) pagi sekitar pukul 10.15 WIB.
Keributan itupun berujung pada perusakan bangunan Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri. Akibatnya, kaca bagian depan Barak Teratai pecah, namun tak menimbulkan korban jiwa.
Peristiwa penyerangan ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu (19/11/2014). Sekelompok massa tiba-tiba menyerang ke Barak Teratai di Satbrimob Polda Kepri yang bertempat di Tembesi, Batam.