Bentrok di Kantor Golkar, Belasan Orang Luka Bacok
Korban dari anggota saya ada lebih 10 orang. Tadi, sudah dibawa ke rumah sakit terdekat
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrok dua kelompok massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (25/11/2014) petang, mengakibatkan belasan orang luka akibat sabetan senjata tajam, lemparan batu, helm, pukulan tangan hingga gebukan bambu.
"Korban dari anggota saya ada lebih 10 orang. Tadi, sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," ujar Ketua Pelaksana Lapangan APMG, Dede Garnida usai bentrok.
Menurut Dede, para korban dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum. "Ada banyak yang luka, ada yang luka bacok juga. Saya lihat ada yang bawa samurai," timpal seorang anggota AMPG.
Bentrok bermula saat sekitar 100 orang mengenakan pakaian bebas dan sebagian berseragam loreng kuning mengaku dari pemuda APMG lebih dulu 'menduduki' kantor DPP Partai Golkar.
Rencananya, para pengurus partai tersebut akan menggelar rapat pleno dengan agenda persiapan Musyawarah Nasional (Munas) pada pukul 15.00 WIB. Mantan Ketua Umum APMG, Yorrys Raweyai yang hadir di lokasi sempat menyambangi kelompok pemuda tersebut.
Yorrys pun menyatakan akan melakukan perlawanan jika DPP Partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie tetap memaksakan memutuskan rapat pleno dengan keputusan menggelar Munas di Bali pada 30 November 2014.
Sekitar pukul 15.30 WIB, sekitar 200 pemuda berseragam lengkap dari APMG dipimpin beberapa komandannya menggelar apel di halaman parkir kantor DPP.
Baru sekitar 5 menit mereka baris-berbaris, kelompok massa yang lebih dulu 'menduduki' kantor DPP langsung berteriak dan minta apel tersebut dibubarkan. Aksi pengusiran kelompok Satgas APMG tersebut berlangsung menegangkan. Karena kelompok pemuda yang berpakaian bebas itu melakukan pemukulan dan tendangan.
"Bubar, bubar kalian semua," teriak seorang pemuda berperawakan tegap dengan anting tindikan di telinganya.
Kelompok pemuda yang menduduki kantor DPP Partai Golkar beramai-ramai menyerang kelompok Satgas APMG dengan tangan kosong, batu hingga sejumlah helm dari motor yang terparkir di halaman parkir.
Semula, sebanyak 200 anggota Satgas APMG tidak melakukan perlawanan atas serangan tersebut. Tapi, karena posisi mereka tersudut di sebuah gang, mereka akhirnya juga mengambil dan melempar sejumlah batu dan helm.
"Saat awal kami dipukul, kami tidak melawan. Karena mereka lebih siap dan bawa senjata tajam. Kami baru mau melakukan pengamanan, kami diserang oleh kelompok yang kami tidak kenal," kata Dede.
Dede menegaskan, pihaknya adalah Brigade AMPG resmi yang diminta pihak DPP untuk melakukan pengamanan rapat pleno. "Nggak ada yang kami kenal," ujarnya.