Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Jokowi Fokus Bangun Kemaritiman, Mereka Ini yang Bergerak Cepat Cari Peluang

Ketika Presiden Jokowi menyatakan fokus membangun kemaritiman, inilah mereka yang bergerak cepat mencari peluang.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Jokowi Fokus Bangun Kemaritiman, Mereka Ini yang Bergerak Cepat Cari Peluang
rpa-enterprise
Dunia maritim Indonesia. 

Sektor konstruksi dan telekomunikasi

Di sektor konstruksi, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga berharap meraup untung dari misi Jokowi yang akan mengenjot infrastrruktur dan maritim. Menurut Sekretaris Perusahaan Wika Beton Puji Haryadi, pembangunan infrastruktur maritim akan membuat pasar beton pracetak naik. "Semua itu pasar potensial beton pracetak. Pelabuhan dapat dibangun dengan cepat dan efisien, dengan menggunakan beton pracetak," katanya,

Selain mengembangkan produk beton tiang pancang, Wika Beton sebenarnya juga sudah mulau mengembangkan beton pracetak maritim sejak 10 tahun terakhir. Dengan pasar yang membesar, Wika Beton memproyeksi bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 4 triliun di akhir 2015. Jumlah tersebut tumbuh 27,8% dari pendapatan yang diincar WTON tahun ini yakni sebesar Rp 3,13 triliun.

"Tahun lalu porsi penjualan untuk infrastruktur sekitar 44%, tahun depan diperkirakan dapat lebih tinggi mengingat banyaknya proyek infrastruktur yang segera ditenderkan pada awal tahun nanti," imbuh Puji.

Wika Beton sendiri berencana menambah satu pabrik baru lagi di Kalimantan. Perusahaan ini sengaja menyasar Kalimantan lantaran permintaan produk beton pracetak selama ini didatangkan dari pabrik yang ada di Pasuruan, Jawa Timur. Wika Beton saat ini sudah memiliki sekitar 12 pabrik.

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) juga membidik peluang dari program kemaritiman Jokowi. Perusahaan telekomunikasi ini mengaku siap membangun infrastruktur dasar di enam pelabuhan Indonesia. Enam pelabuhan itu adalah Tanjung Priok, Belawan, Batam, Tanjung Perak, Makassar dan Sorong. 

Telkom akan membangun kabel fiber optik, stasiun pemancar (BTS) serta koneksi internet (WiFi.id). "Sebetulnya di setiap pelabuhan ini Telkom sudah punya jaringan, tinggal memperkuat. Jadi investasinya sekitar Rp 500 juta per pelabuhan," kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin.

Berita Rekomendasi

Awaluddin menargetkan, pembangunan infrastruktur dasar di enam lokasi ini bisa selesai Desember ini. "Jika infrastruktur dasar sudah terpasang artinya sudah terkoneksi, maka tinggal memasang aplikasi untuk memudahkan bisnis di pelabuhan," katanya. Telkom telah menyiapkan aplikasi yang bernama Inaportnet. Inaportnet ini sudah diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok oleh Indonesian National Shipowners Association (INSA).

Target dari pengguna Inaportnet adalah semua stakeholder di pelabuhan, yaitu  otoritas pelabuhan, bea cukai, instansi pemerintahan lainnya, perusahaan pelayaran, operator terminal, freight forwarders, customs brokers, container freight station (CFS), inland trucker, serta importir dan eksportir. 

Keseriusan Telkom di bidang maritim ditandai dengen pembentukan divisi kemaritiman di bawah Enterprise & Business Service Bisnis. Telkom berharap, divisi ini bisa meraup pendapatan Rp 250 miliar tahun ini dan menjadi Rp 500 miliar di 2015.

Tidak hanya menarik perusahaan lokal, sejumlah negara juga tertarik turut serta mewujudkan misi maritim Jokowi. Selain Jepang dan China, negara Eropa dan Singapura juga sudah mengungkapkan ketertarikannnya atas visi maritim Jokowi.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki bahkan mengaku menghubungi pemilik perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas rencana investasi khususnya di bidang pembangunan infrastruktur maritim. “Sudah saya kontak perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas bagaimana kami bisa memberikan investasi dengan Indonesia di bidang infrastruktur maritim,” katanya.

Singapura juga kepincut ikut menggarap proyek tol laut. Hal itu disampaikan delegasi pengusaha Singapura yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Teo Ser Luck saat bertemu dengan pimpinan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

"Mereka tertarik investasi di beberapa sektor yang prioritas Presiden Jokowi, misalnya sektor maritim. Singapura punya kemampuan dalam sektor itu," ujar Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto. (Aditya Himawan)

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas