Buku Modifikasi Ditemukan di Sel Gubernur Riau Non Aktif
Sebuah buku setebal 1.000 halaman yang telah dimodisikasi pun ditemukan dari sel yang ditempati Gubernur nonaktif Riau
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas menemukan uang sekitar Rp 64 juta dan sejumlah barang elektronik saat melakukan sidak di Rutan KPK dan Rutan Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta pada 15 Oktober 2014.
Sebuah buku setebal 1.000 halaman yang telah dimodisikasi pun ditemukan dari sel yang ditempati Gubernur nonaktif Riau, Annas Maamun di Rutan Pomdam Jaya.
"Buku itu ditemukan di kamar 6, tempatnya si Anas Maamun dan Ade Swara," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha di kantor KPK, Jakarta, Jumat (28/11).
Annas Maamun merupakan Gubernur Riau yang ditangkap oleh petugas KPK karena suap pengurusan alih fungsi lahan hutan dalam perubahan tata ruang Provinsi Riau. Sementara, Ade Swara adalah Bupati Karawang ditangkap petugas KPK karena melakukan pemerasan sebuah perusahaan yang meminta izin pembangunan mal.
Buku modifikasi setebal 1.000 halaman berjudul The Journey to the Memories of Old Greece karangan Marc Jhonshon. Jika dilihat sepintas, tidak ada yang aneh dari buku tersebut. Namun, setelah sampul buku dibuka, terlihat sebuah kotak hitam dengan lubang kunci di depannya.
Kotak hitam tersebut terbuat dari besi yang diduga dijadikan tempat untuk menyelundupkan barang ke tahanan. Kedalaman kotak tersebut sama dengan tebal buku.
Selain buku modifikasi, petugas juga menemukan uang sebanyak Rp 1,4 juta yang disembunyikan di dalam pasta gigi, uang tunai Rp 1 juta di bawah kasur dan Rp 700 ribu di dompet Annas. Diduga uang Rp 1 juta di bawah kasus yang digunakan oleh Annas Maamun itu dimililiki oleh penghuni sel sebelum dia.
Di sel itu, petugas juga menemukan satu unit telepon genggam merk BlackBerry Curve, satu powerbank dan uang tunai Rp 2,45 juta milik Ade Swara.
Di Rutan Pomdam Jaya, petugas juga menemukan uang Rp 18.205.000 dari Tubagus Chaeri Wardana, uang Rp 5.139.000 dari Heru Sulaksanono, Rp 3.400.000 dari Budi Mulya, Rp 1.550.000 dari Romi Herton, Rp 1.300.000 dari Tafsir Nurhamid, Rp 1.074.000 dari Yesaya Sobuk, Rp 700.000 dari Syahrul Raja Sempurnajaya, Rp 700.000 dari Andi Mallarangeng dan Rp 600.000 dari Budi Susanto.
Masih di Rutan KPK yang berada di Pomdam Jaya Guntur, petugas juga menemukan uang tunai sebanyak Rp 25 juta. juga di dalam ember yang tergeletak di bagian taman depan rutan dan uang tunai Rp 3,15 juta yang disembunyikan di dalam buku dzikir.
Belum diketahui pemilik uang di dalam ember dan di dalam buku dzikir tersebut kendati petugas telah menginterogasi para penghuni sel.
Saat memeriksa halaman depan sel Rutan KPK di Pomdam Jaya Guntur, petugas juga menemukan telepon genggam merk BlackBerry yang disembunyikan di bawah tanah, di selokan hingga di balik plafon kamar mandi.
"BB (BlackBerry) ditemukan di dalam tanah dan selokan. BB-nya dibungkus plastik, mungkin supaya nggak rusak. Ada juga yang di plafon kamar mandi. Ditemukan juga beberapa SIM card dan powerbank di Rutan Guntur. Bisa jadi mereka pakai hp saat petugas tidak patroli atau saat dia di kamar mandi," ujar Priharsa.