Nurdin Halid Akui Penyusunan Pengurus Golkar Diwarnai Perdebatan
Namun, Nurdin menegaskan proses penyusunan kepengurusan DPP Golkar periode 2014-2019 berlangsung demokratis.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Theo L Sambuaga, mengakui partainya melakukan perampingan kepengurusan.
Dia membandingkan hasil Munas Golkar di Pekabaru 5 tahun lalu menghasilkan 368 pengurus DPP Golkar.
Sedangkan Munas IX Golkar Bali yang baru selesai hari ini pengurusnya dirampingkan menjadi 199 orang.
Kata Theo, ada ribuan nama kader Golkar yang diusulkan agar masuk ke kepengurusan partainya. [BACA: Ini Susunan Pengurus DPP Golkar yang Baru].
”Kader kita banyak yang memang sudah kompeten dan wajar duduk di kepengurusan pusat. Ada ribuan yang mendaftar, jadi bukan mudah untuk menyusun kepengurusan ini.
Banyak antusiasme dan harus diseleksi agar kerja partai efisien dan efektif," kata Theo di arena Munas Golkar, Hotel Westin, Bali (4/12/2014).
Sedangkan, Wakil Ketua Umum Golkar lainnya Nurdin Halid menegaskan bahwa kepengurusan Golkar yang baru ini masih perlu disempurnakan. Karenanya, kata Nurdin, kepengurusan Golkar akan ditambah lagi. [BACA JUGA: Tim Penyelamat Golkar Rapat di Tempat Rahasia].
"Formatur di Bali baru mengurus pengurus harian. Akan disempurnakan lagi. Nanti diumumkan lagi setelah lebih lengkap," kata Nurdin
Nurdin mengakui, penyusunan kepengurusan DPP Golkar memang diwarnai banyak perdebatan di antara anggota tim formatur.
Namun, Nurdin menegaskan proses penyusunan kepengurusan DPP Golkar periode 2014-2019 berlangsung demokratis.
"Pastinya akan diputuskan tetap demokratis. Tunggu saja," imbuh Nurdin.