Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pintu Masuk Perppu Pilkada Tak Jaminan Demokrat ke KIH

Ray Rangkuti tidak yakin pintu masuk Perppu Pilkada akan membawa Partai Demokrat bakal berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pintu Masuk Perppu Pilkada Tak Jaminan Demokrat ke KIH
TRIBUNNEWS.COM/Andri Malau
Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudoyono (SBY), yang kini menjabat sebagai Chairman Global Green Growth Institute (GGGI), tiba di. Istana Merdeka, Jakarta, Senin (8/12/2014). SBY didampingi mantan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi bertemu Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) di Istana Merdeka. TRIBUNNEWS.COM/Andri Malau 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik, Ray Rangkuti tidak yakin pintu masuk Perppu Pilkada akan membawa Partai Demokrat bakal berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Meskipun, menurutnya, sempat terjadi pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), beberapa hari lalu di Istana Merdeka, Jakarta mengenai hal itu.

"Ini belum cukup jadi isyarat bahwa Partai Demokrat akan mengalihkan dukungannya ke Koalisi Merah Putih (KMP). Gambaran umumnya, Demokrat masih lebih nyaman bersama KMP dibanding dengan KIH," menurut Ray, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Kata dia, manuver SBY untuk mendekatkan Demokrat ke KIH tidak serta merta terlihat menjadi manuver umum di Partai berlambang Mercy tersebut.

Artinya, tegasnya, manuver ini masih tergantung pada isu. "Jika isu yang tersedia tidak menguntungkan Demokrat, mereka akan berayun ke KIH. Sebaliknya jika tidak ada isu yang menerpa PD, terlihat mereka lebih nyaman berada di lingkungan KMP," ujar Ray.

Karena bagaimnapun, menurutnya, SBY dapat berperan di KMP menentukan seperti apa keinginannya di luar isu perppu.

Apalagi sekarang, imbuhnya, terlihat skarang baik Golkar atau PKS mulai agak melunak soal perppu pilkada.

Berita Rekomendasi

"Mereka menyebut tidak ada penolakan tapi pengkajian atau rekomendasi munas. Yang agak pasti, PD belajar untuk tidak terikat pada satu kelompok sekalipun kecenderungan umumnya bersama KMP," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas