Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hajriyanto Minta Sesepuh Golkar Turun Gunung Damaikan Ical dan Agung

Politikus Senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menilai perpecahan di tubuh 'Partai Beringin' itu sudah pada taraf masif.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Hajriyanto Minta Sesepuh Golkar Turun Gunung Damaikan Ical dan Agung
Tribunnews/Herudin
Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung (kiri) bersama Zainudin Amali (tiga kiri), Airlangga Hartarto (tengah), Agun Gunanjar (tiga kanan), Hajriyanto Y Thohari (dua kanan), dan Melchias Marcus Mekeng (kanan) menghadiri silaturahim 50 tahun dan menyongsong Munas IX Partai Golkar, di Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014). Kegiatan yang mengangkat tema Mewujudkan Visi 2045 Melalui Regenerasi Kepemimpinan Partai Gokar tersebut sebagai ajang silaturahmi serta menyiapkan regenerasi untuk lebih memajukan partai berlambang pohon beringin itu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Senior Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menilai perpecahan di tubuh 'Partai Beringin' itu sudah pada taraf masif.

Karena itu, mantan Wakil Ketua MPR RI ini mengingatkan sudah waktunya kedua kubu di Golkar untuk duduk bersama kompromi melakukan rekonsiliasi. Kalau tidak, perpecahan di Golkar bisa benar-benar terjadi hingga pada tingkat DPD I dan II di daerah.

Apalagi, kata dia, kini perpecahan itu sudah sampai pada Fraksi di DPR RI.

"Peluang islah atau rekonsiliasi masih mungkin terjadi. Saya minta sesepuh Golkar yang benar-benar netral mau turun gunung untuk memediasi kedua kubu tersebut," saran Hajriyanto kepada Tribunnews.com, Minggu (14/12/2014).

Namun, menurutnya, jika kedua kubu enggan juga dibujuk untuk islah, sebaiknya dipaksa dengan digelar Munas Rekonsiliasi. "Itu jalan keluar yang bisa dilakukan," tandasnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, syaratnya adalah yang penting kepanitian munas rekonsiliasi tersebut harus benar-benar imparsial. Bahkan kalau perlu kepanitiaan munas rekonsiliasi itu tokoh-tokoh yang tidak mau lagi menjadi pengurus DPP PG agar tidak ada konflik kepentingan (conflict of interest) dan benar-benar fair.

Sebagaimana diketahui, di tubuh Partai Golkar kini memiliki dualisme kepengurusan dari dua hasil Munas yang berbeda. Yakni, Aburizal Bakrie (Ical) di Munas Bali dan Agung Laksono hasil Munas Ancol.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas