Masinton Sebut Regenerasi Kepemimpinan di PDIP Bulat, Tidak Lonjong
"Di PDIP mekanisme organisasi sendiri, dia memiliki kekhasan, itu bulat, tidak ada lonjong dan lain," kata Masinton.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hasil survei yang dilakukan Cyrus Network menyebutkan bahwa publik menginginkan regenerasi ketua umum di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Menanggapi hal tersebut, anggota Fraksi PDIP DPR RI Masinton Pasaribu mengatakan regenerasi di tubuh partainya memiliki ciri khas tersendiri.
"Di PDIP mekanisme organisasi sendiri, dia memiliki kekhasan, itu bulat, tidak ada lonjong dan lain. Pencalonan kembali agar Ibu Mega kembali memimpin awalnya justru dari Pak Jokowi, kemudian disampaikan di Rakernas PDIP," kata Masinton di Gedung DPP Partai NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
Seluruh kader partai berlambang banteng itu menurut Masinton solid menilai Megawati Soekarnoputri sebagai figur yang mampu menjaga solidartitas partai dan mampu menjaga harmonisasi partai.
"Justru beliau yang mampu memunculkan kader-kader muda yang jadi pemimin. Regenerasi itu tidak bisa muncul dari ketua umum saja, regenerasi PDIP itu berhasil, buktinya posisi legislatif diisi orang-orang muda," kata Masinton.
Diberitakan sebelumnya, hasil survei Cyrus Network menandakan, publik sangat ingin PDIP melakukan regenerasi.
"Yang mengejutkan, hasil survei di kalangan internal PDIP sendiri, dukungan terhadap Megawati hanya 23 persen. Jokowi mendapatkan 28 persen," ujar Ceo Cyrus Network, Hasan Nasbi, di Consulate Lounge, Jl Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (15/12/2014).
Dengan adanya hasil itu, menurut Hasan, regenerasi Ketum Parpol harus dilakukan PDIP. Apalagi, seperti diketahui, Megawati telah menjabat sebagai Ketum Parpol dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun.
"Temuan ini sangat menarik karena memberikan indinkasi bahwa separuh pendukung PDIP mulai melihat regenerasi di partai adalah hal penting," ujarnya.
Lanjut, Hasan menilai PDIP sedikit lebih beruntung karena memiliki stok tokoh atau figur untuk melanjutkan regenerasi. Hal itu berbeda dengan Demokrat dan Gerindra di mana figur SBY dan Prabowo belum bisa dilepas dari jabatan Ketum Parpol.
"Kita tingggal tunggu apakah PDIP akan mengikuti aspirasi dan kecenderungan publik atau malah sebaliknya," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.