Kepala Bandara HAS Hanandjoeddin Belum Terima Daftar Penumpang QZ8501
"Kalau manifest nggak ke kita. Kan mereka langsung disana. Jadi nggak ada di kita," kata Suparno kepada Pos Belitung.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Pos Belitung, Edi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Pihak bandara HAS Hanandjoeddin tidak menerima manifest penumpang pesawat AirAsia yang diperkirakan jatuh di perairan Pulau Belitung, Provinis Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (28/12/2014).
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 diperkirakan membawa 155 penumpang.
"Kalau manifest nggak ke kita. Kan mereka langsung disana. Jadi nggak ada di kita," kata Suparno kepada Pos Belitung.
Data manifest penumpang, kata Suparno, tidak wajib dipegang bandara. Namun, jika hal-hal lain yang memungkinkan untuk itu bisa saja dilakukan.
"Gak harus, kan bukan kewenangan bandara. Kalau tim SAR mungkin, itupun kalau tim mau buka di bandara. Kalau mereka buka di lokasi ya nggak apa-apa," kata Suparno.
Sebelumnya, Indonesia AirAsia menginformasikan bahwa sebagian besar penumpang yang ada di dalam pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak adalah warga Indonesia.
Dalam rilis yang dikeluarkan maskapai tersebut disebutkan, di dalam pesawat terdapat 155 penumpang, dimana sebanyak 137 adalah orang dewasa, 17 anak-anak dan 1 bayi. Di samping itu, juga terdapat 2 pilot, 4 awak kabin dan 1 teknisi.
Sebanyak 155 orang asal Indonesia terdiri dari 149 penumpang dan enam orang kru pesawat, termasuk satu orang pilot.
Penumpang dan awak kabin berasal dari beberapa negara, yakni:
1. Singapura : 1 orang
2. United Kingdom: 1 orang
3. Malaysia : 1 orang
4. Korea Selatan: 3 orang
5. Prancis : 1 orang
6. Indonesia : 155