IGJ: Sangat Mungkin Nilai Dolar AS Sampai Rp 16.000
Menteri-menterinya (Jokowi-JK) sudah serampangan terjemahkan Trisakti. Impor semakin banyak, utang semakin membengkak
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti dari Indonesia for Global Justice (IGJ), Salamuddin Daeng mengatakan, tantangan ekonomi Indonesia ke depan tidak lah ringan. Menurutnya, ekonomi Indonesia masih akan dibayangi oleh penguatan dollar Amerika Serikat.
"Sangat mungkin nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp 16 ribu. Angka itu pun sudah dipublish BI (Bank Indonesia)," kata Salamuddin dalam diskusi 'Menatap Indonesia 2015' di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (6/1/2015).
Salamuddin menuturkan, akibat dollar AS menguat maka akan berdampak pada ribuan perusahaan di Indonesia. Menurutnya, baik perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta tidak memiliki kemampuan untuk bayar utang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Terutama perusahaan yang ada di sektor perbankan. Sektor itu menjadi penyumbang utang luar negeri cukup besar," tuturnya.
Masih kata Salamuddin, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah sangat memprihatinkan karena sudah masuk pada level sekarat. Menurutnya, pemerintahan sekarang memiliki cita-cita tinggi untuk menetapkan konsep Trisakti Bung Karno tapi sudah melenceng.
"Menteri-menterinya (Jokowi-JK) sudah serampangan terjemahkan Trisakti. Impor semakin banyak, utang semakin membengkak, tidak ada visi dan tindakan di lapangan," katanya.