Panglima TNI Balik ke Jakarta Usai Dua Malam di KRI Banda Aceh
Moeldoko dan rombongan meninggalkan Pangkalan Bun dengan menumpangi pesawat Boeing 737-400 TNI AU
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali ke Jakarta pada Sabtu (10/1/2015) petang, usai memimpin anak buahnya dalam operasi pencarian dan pengangkatan ekor pesawat AirAaia QZ8501 dari KRI Banda Aceh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Ia sempat bermalam selama dua hari hingga mengikuti tahlilan rutin pada Kamis malam di geladak heli kapal perang tersebut.
Moeldoko dan rombongan meninggalkan Pangkalan Bun dengan menumpangi pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Lanud Iskandar. Sebelumnya, mereka dijemput dari KRI Banda Aceh dengan helikopter belt TNI AU.
Moeldoko bersama Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi dan Ketua KNKT Tatang Kurniadi, sempat memberikan keterangan pers tentang hasil evakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar sebelum 'terbang' ke Jakarta.
Dalam jumpa pers itu, Moeldoko selaku Penglima TNI menyampaikan akan menaikkan pangkat dan memberikan penghargaan kepada sejumlah anggota TNI yang terlibat proses pencarian pesawat AirAsia di perairan Selat Karimata. Sebab, ia merasakan sendiri beratnya medan para anaknya buahnya saat memimpin dari KRI Banda Aceh selama tiga hari dua malam.
"Tadi, saya mencoba berpindah dari KRI Banda Aceh ke Crest Onyx yang berjarak kurang dari 300 meter mengalami kesulitan luar biasa, karena ombaknya sampai 5 meter," akunya.
Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar), Laksamana Muda (Laksma) Widodo menjadi 'tangan kanan' dan mendampingi Moeldoko selama tiga hari proses evakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501.
"Bapak kedinginan nih, sudah tiga hari di kapal, nggak ada yang menyakan?" celoteh Widodo usai jumpa pers. Moeldoko hanya tertawa kecil mendengar celotehan Widodo itu.