Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Panglima TNI Beri Penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk Penyelam

Panglima TNI Jend Moeldoko langsung kembali ke daratan begitu ekor pesawat AirAsia QZ 8501 berhasil diangkat Tim Gabungan.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Yulis Sulistyawan
zoom-in Panglima TNI Beri Penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa untuk Penyelam
PUSPEN TNI/PUSPEN TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberikan semangat kepada tim penyelam saat meninjau evakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501, di atas geladak KRI Banda Aceh, perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1/2015). Panglima mengaku khawatir terkait dengan keberadaan black box mengingat kondisi ekor pesawat AirAsia QZ501 di dalam dasar laut perairan Selat Karimata hancur berantakan. Tim SAR juga melakukan upaya untuk mencari kotak hitam dengan menggunakan ping detector yang dibawa Kapal Negara Jadayat. TRIBUNNEWS / PUSPEN TNI 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Panglima TNI Jend Moeldoko langsung kembali ke daratan begitu ekor pesawat AirAsia QZ 8501 berhasil diangkat Tim Gabungan. Moeldoko pun langsung memberikan penghargaan kepada para penyelam yang sudah berhasil menemukan dan mengangkat pesawat nahas yang jatuh sejak 28 Desember 2014 lalu.

"Saya berikan kenaikan pangkat luar biasa untuk anak buah saya (penyelam)," ujar Panglima TNI Jend Moeldoko dalam jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).

Menurut Moeldoko, ia telah memberikan secara simbolis penghargaan kepada penyelam begitu mereka naik ke kapal KRI Banda Aceh setelah berhasil mengangkat ekor AirAsia. "Secara simblis sudah saya templekan (pangkat baru) kepada mereka (penyelam)," ujar Moeldoko. Para penyelam yang dikerahkan berasal dari TNI Angkatan Laut.

Pemberian penghargaan secara simbolik diwakilkan tiga penyelam yaitu Serma Marinir Boflen Sirait, KLK Edi susanto, dan Serka Anjar Nur. Panglima kemudian menghampiri satu persatu penyelam dan menyalami sebelum naik ke helikopter untuk kembali ke Pangkalan Bun.

Menurut Moeldoko, ia bisa merasakan betapa susahnya penyelam mendekati titik penyelaman karena dirinya sempat naik sekoci dari KRI Banda Aceh menuju kapal Crest Onyx tempat ekor pesawat berada.

"Saya merasakan apa yang dilakukan prajurit melewati rintangan. Saya coba dari Banda Aceh ke Crest Onyx berjarak 150 meter ombak luar biasa. Anak-anak tidak mengenal waktu, saya memeberikan rasa hormat kenaikan pangkat," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas