Tak ke DPR, Jonan: Kok Dibilang Kabur
Jonan membantah hal itu dilakukan karena dirinya melarikan diri dari cecaran pertanyaan anggota Komisi V
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KUMAI - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memilih 'terbang' ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dibandingkan memenuhi panggilan rapat dengar pendapat (RDP) tentang kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 dari Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta pada Selasa (13/1/2015).
Jonan membantah hal itu dilakukan karena dirinya melarikan diri dari cecaran pertanyaan anggota Komisi V terkait kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang ternyata tidak mengantongi izin penerbangan.
"Bukan, kabur bagaimana toh. Kok dibilang kabur," ujar Jonan saat kunjungan ke Pelabuhan Panglima Utar, Kumai.
Jonan mengakui dirinya telah menerima undangan RDP dari Komisi V DPR sejak Rabu pekan lalu. Namun, ia sudah melayangkan surat balasan berisi tentang ketidakbisaan dirinya memenuhi undangan rapat itu.
"Kami juga sudah kirim surat, minta maaf untuk ditunda dulu. Tapi, dari Sekjen Kementerian Perhubungan hadir juga mewakili RDP itu," katanya.
Setiba di Lanud Iskandar Pangkalan Bun dengan menumpangi pesawat jet Hawker Kemenhub, Jonan dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan bus executive menuju Pelabuhan Panglima Utar di Kumai.
Di pelabuhan itu, Jonan sempat mendatangi empat kapal milik Kemenhub yang tengah bersandar. Kapal-kapal itu turut serta dalam misi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 dan jenazah korban di Selat Karimata.
Jonan pun sempat berbincang dan memberi beberapa arahan kepada pimpinan dan awak kapal-kapal itu tentang perlunya dilanjutkan misi pencarian ini.
Selain kegiatan itu, Jonan pun sempat melihat-lihat puing-puing ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang disimpan di gudang pelabuhan.