Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok, Singapura dan AS Setop Pencarian AirAsia

"Yang penting bagi kapal itu adalah sistem untuk melakukan pencarian di bawah air," kata Soelistyo saat jumpa pers di Kantor Basarnas.

Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Besok, Singapura dan AS Setop Pencarian AirAsia
AirAsia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) berencana kembali akan mengurangi Search and Rescue Unit (SRU) dari negara yang telah memberikan bantuan.

Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI FHB Soelistyo mengatakan, kapal dan pesawat sengaja dikurangi dalam operasi pencarian. Kekuatan-kekuatan yang ada dinilai cukup untuk menyisir area yang telah diprioritaskan.

"Yang penting bagi kapal itu adalah sistem untuk melakukan pencarian di bawah air," kata Soelistyo saat jumpa pers di Kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Soelistyo menuturkan kapal-kapal Singapura yang selama dua pekan melakukan operasi pencarian akan meninggalkan daerah operrasi. Adapun kapal-kapal tersebut yaitu Kapal RSS Swift dan RSS Persistence milik Singapura.

Selain itu, Kapal USS Sampsn dan Fort Wort juga akan meninggalkan daerah pencarian, Kamis (15/1) besok. Pengurangan jumlah armada dari luar negeri tersebut akan menyisakan Kapal SAR Tiongkok yang baru bergabung.

"Kapal Cina (Tiongkok) sengaja dipertahankan karena mereka baru datang beberapa hari dan mereka datang dari tempat jauh,"jelas Soelistyo.

Soelistyo menambahkan, kapal-kapal dari dalam negeri dinilai cukup untuk melanjutkan operasi lanjutan. Sebelumnya pencarian pesawat AirAsia QZ8501 melibatkan beberapa negara.

Berita Rekomendasi

Adapun negara yang membantu yaitu Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jepang, Rusia dan Tiongkok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas