Pengamat: 100 Hari Bukan Ukuran Pemerintahan Jokowi Gagal atau Sukses
Publik disarankan untuk bersabar dalam mengukur kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menyatakan keberhasilan dan kegagalan pemerintahan Joko Widodo tidak bisa diukur dalam masa kerja 100 hari pertama.
Publik disarankan untuk bersabar dalam mengukur kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta.
"Pada 100 hari bukan menjadi ukuran pemerintahan itu dinilai gagal atau sukses. Karena 100 hari itu terlalu prematur untuk ini (dinilai gagal)," ujar Gun Gun, dalam diskusi 'Menakar Harapan Publik Terhadap Nawacita Jokowi-JK' di Warung Daun Cikini, Jakarta, Rabu (28/1/2015).
Publik, kata dia, harus memberikan kesempatan kepada Presiden Jokowi untuk mengimplementasikan konsep Nawacita yang didengung-dengunkan saat kampanye pemilihan presiden.
"Berikan waktu bagi Jokowi bahwa dia the real pemimpin, penanggung resiko di tengah tekanan dari partai pendukung, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan lain sebagainya," ucap Gun Gun.
Namun, Gun Gun menilai 100 hari harus dijadikan evaluasi oleh Jokowi agar pemerintahan ke depan lebih baik lagi.
Alasannya, evaluasi tersebut akan menjadi arah orientasi pemerintahan Jokowi-JK ke depannya.
"Seratus hari menunjukan orientasi itu apa ke arah publik atau ke elite. Ini akan dilihat dalam seratus hari. Ini akan dibaca publik. Tapi ini tidak bisa mengukur standar kerja," kata Gun Gun.