Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penandatanganan kerjasama proyek mobil antara Indonesia dengan Malaysia menuai pro-kontra di masyarakat. Hal itupun membuat Ketua DPR Setya Novanto angkat bicara.

‎"Lepas dari persoalan ini kita menghargai Pak Jokowi untuk melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak di luar. Kita tentu menanggapi secara baik," kata Setya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/2/2015).

Namun, Setya mengingatkan pemerintah agar memperhatikan persoalan produk dalam negeri. Di mana kerjasama harus memberikan manfaat bagi masyarakat.

Minggu lalu, Presiden Jokowi mengunjungi Malaysia. Dalam kunjungan itu, diteken MoU antara perusahaan otomotif dalam negeri PT Adiperkasa Citra Lestari dan Malaysia Proton Holdings Berhard, perusahaan otomotif Malaysia.

Muncul banyak spekulasi dan tanggapan negatif dari masyarakat Indonesia terhadap penandatanganan kerjasama tersebut. Kabar berkembang pemilik Adiperkasa, AM Hendropriyono, yang diserahi proyek mobil nasional oleh presiden.

Hendropriyono adalah mantan Kepala Badan Intelijen Negara era Presiden Megawati Soekarnoputri. Hendro juga dikenal dan masuk dalam penasihat tim sukses Tim Transisi Jokowi-JK.

Banyak netizen Indonesia yang bertanya-tanya di media sosial kenapa harus Proton? Menurut data yang dihimpun, pabrikan otomotif tersebut hanya menguasai 21 persen pasar kendaraan roda empat di negeri sendiri.