Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuasa Hukum KPK Ogah Tanggapi Teror untuk Suaminya

"Biar pimpinan KPK saja yang menjawab. Mereka yang berhak, kalau ke saya tidak ada teror," tuturnya.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kuasa Hukum KPK Ogah Tanggapi Teror untuk Suaminya
TRIBUN/DANY PERMANA
Penasihat KPK Mohammad M Billah, Suwarno, Direktur Penelitian dan Pengembangan KPK Roni Dwi Susanto, serta Kepala Biro Hukum Chatarina Muliana Girsang mengucapkan sumpah saat dilantik Ketua KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/5/2013). Pergantian Penasihat KPK tersebut dilakukan karena pejabat lama telah gabis masa jabatannya, sementara pelantikan dua pejabat di lingkungan KPK dilakukan sebagai rotasi di dalam tubuh KPK. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar adanya aksi teror muncul di hari ketiga sidang praperadilan dengan pemohon Komjen Budi Gunawan. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Menurut kabar yang bereda, korban teror terebut adalah suami dari kuasa hukum KPK Chatarina Muliana Girsang. Chatarina sendiri menjadi kuasa hukum KPK dalam sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Saat dikonfirmasi di sela dipersidangan di PN Jakarta Selatan, Rabu (11/2/2015), Chatarina kaget dengan pertanyaan wartawan tersebut. Ia tak mau berkomentar dan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan KPK.

"Biar pimpinan KPK saja yang menjawab. Mereka yang berhak, kalau ke saya tidak ada teror," tuturnya.

Mengenai surat kaleng yang disampaikan kepada KPK siang tadi, Chatarina juga enggan menanggapinya. Lantaran belum melihat secara langsung surat yang berisi pesan bahwa sidang praperadilan tersebut telah disetting untuk kemenangan kubu BG.

"Saya tidak berani menilai surat kaleng, karena saya belum melihat juga isinya," kata Chatarina.

Berita Rekomendasi

Sementara itu salah seorang kuasa hukum KPK mengetahui adanya teror tersebut. Namun sang kuasa hukum tersebut tidak berani mengungkapkannya. "Tanya saja ke Pak Johan Budi, kalau saya tidak berani," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas