Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istana Tidak Khawatir Ancaman Wisatawan Australia

Menurut Andi, ada resiko dari setiap kebijakan yang diambil, salah satunya cara penolakan wisatawan Australia berwisata di Indonesia.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Istana Tidak Khawatir Ancaman Wisatawan Australia
AFP/SAEED KHAN
Warga berkumpul melakukan aksi unjuk rasa di Sydney, Australia, Kamis (29/1/2015).Lebih dari dua ribu warga Australia , yang dipimpin oleh musisi lokal , berkumpul di Sydney untuk pemberian pengampunan bagi dua narapidana narkoba menghadapi hukuman mati di Indonesia. AFP PHOTO / Saeed KHAN 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan pihak Istana tidak begitu khawatir terkait ancaman wisatawan Australia yang tidak akan berwisata ke Indonesia apabila pemerintah tetap menghukum mati dua terpidana 'Bali Nine'.

Menurut Andi, ada resiko dari setiap kebijakan yang diambil, salah satunya cara penolakan wisatawan Australia berwisata di Indonesia.

"Ya semua kebijakan ada dampaknya dan resikonya," ujar Andi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/2/2015).

Mengenai hukuman mati, Andi mengatakan sikap Presiden konsisten, yaitu tetap melaksanakan hukuman mati, termasuk eksekusi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

"Presiden tetap pada pendirian untuk tidak memberikan pengampunan pada kasus narkoba," tutur Andi.

Diberitakan sebelumnya, Wisatawan Australia bisa memboikot Indonesia jika Jakarta mengeksekusi mati dua penyelundup narkoba asal negara kunguru itu, yaitu Andrew Chan and Myuran Sukumaran.

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengemukakan hal itu Jumat (13/2/2015). Pada saat yang sama dia tidak mengesampingkan penarikan para diplomatnya jika dua orang itu tetap dieksekusi.

Berita Rekomendasi

Bishop mengatakan, situasi tegang ketika pihak berwenang Indonesia membuat rencana untuk memindahkan pasangan tersebut dari penjara Kerobokan di Bali ke lokasi eksekusi mereka. "Ini situasi yang sangat tegang," kata Bishop kepada radio Fairfax.

Aksi bersama telah diselenggarakan di seluruh Australia, yang tidak mendukung hukuman mati, guna memohon belas kasihan dan Bishop mengatakan jika kedua orang itu menghadapi regu tembak, hal itu bisa memengaruhi apakah warga Australia akan melakukan liburan di Indonesia.

Dia memperingatkan Jakarta untuk tidak meremehkan kekuatan perasaan masyarakat Australia bagi pasangan itu. "Saya sudah kewalahan dengan email dan pesan teks, saya tahu bahwa orang-orang telah doa bersama dan aksi unjuk rasa," katanya.

"Saya pikir orang-orang Australia akan menunjukkan ketidaksetujuan mereka yang dalam terkait aksi itu, termasuk dengan membuat keputusan tentang ke mana mereka ingin melakukan liburan."

Pulau Bali merupakan tujuan wisata utama bagi warga Australia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas