Butuh 1.000 Instruktur untuk Latih TKI
BNP2TKI membutuhkan 1.000 instruktur untuk memberikan pelatihan bagi calon Tenaga Kerja Indonesia
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) membutuhkan 1.000 instruktur untuk memberikan pelatihan bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), karena saat ini para pengajar untuk calon TKI baru 180 orang.
"Yang masuk Balai Latihan Kerja minimal 1000 instruktur," ujar Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di Gedung BI, Senin (16/2/2015).
Menurut Nusron, peran relawan instruktur sangat penting. Pasalnya selain memberikan pendidikan bagi para TKI, para instruktur juga memberikan edukasi non formal, seperti cara berkomunikasi dengan majikan yang ada.
"Literasi dan edukasi yang melatih instruktur, karena komponen dimasukkan jam pelajaran butuh instruktur dan tenaga pengajar butuh banyak relawan," ungkap Nusron.
Nusron memaparkan, selain di dalam negeri, literasi pendidikan juga dibutuhkan di negara penempatan. Hal tersebut menjadi tanggung jawab duta besar perwakilan Indonesia di bagian penempatan negara TKI.
Dalam hal ini semua edukasi TKI harus dilengkapi dengan pendidikan transaksi non tunai. Dengan begitu semua pengeluaran dan pendapatan TKI bisa didata dan dibuka secara detail oleh pemerintah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.