Tenaga Kerja Filipina Lebih Banyak Sumbang Devisa Dibanding TKI
perolehan devisa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih kalah dari tenaga kerja asal Filipina yang bekerja di luar negeri.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, mengatakan perolehan devisa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih kalah dari tenaga kerja asal Filipina yang bekerja di luar negeri. Dalam setahun, TKI Indonesia hanya menghasilkan devisa sebesar 8 miliar dolar AS, sedangkan Filipina bisa menembus angka 28 miliar dolar AS per tahun.
"Motor perekonomian Filipina berasal dari tenaga kerja mereka," ujar Agus di gedung BI, Senin (16/2/2015).
Agus memaparkan, meski devisa tenaga kerja Filipina paling besar di seluruh ASEAN, namun hal itu tidak membuat mereka berhenti mengirimkan tenaga kerjanya. Pasalnya Agus mengatakan setiap tahun kualitas tenaga kerja Filipina terus membaik dengan adanya spesifikasi profesi di lapangan kerja.
"Kita tahu tenaga kerja Filipina dari tahun ke tahun meningkat kualitasnya," ungkap Agus.
Agus pun berharap TKI yang dikirim keluar negeri ke depannya juga memiliki profesi yang bisa meningkatkan pendapatan dalam negeri, seperti pilot dan kontraktor minyak asing. Dengan begitu TKI tidak dihargai murah oleh negara asing, terutama dari sektor formal.
"Saya berharap TKI sebagai pilot, kontraktor minyak asing, itu yang kita tuju. Penyaluran TKI tak hanya bisa memberikan nilai tambah, tapi juga pada kebanggaan kita," kata Agus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.