Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Badrodin Haiti Saat Ditunjuk Menjadi Calon Kapolri Pengganti Komjen BG

Kemudian enam nama tersebut diserahkan kepada presiden

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Badrodin Haiti Saat Ditunjuk Menjadi Calon Kapolri Pengganti Komjen BG
TRIBUNNEWS.COM/Adi Suhendi
Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di kediamannya, Jalan Panglima Polim III, Jakarta Selatan, Kamis(19/2/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Badrodin Haiti tidak pernah diberi tahu bila Presiden RI Joko Widodo akan mengumumkan dirinya menjadi calon Kapolri menggantikan Komjen Pol Budi Gunawan yang batal dilantik.

Sebelum Jokowi mencalonkan Badrodin, terlebih dahulu Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri membahas tentang nama-nama yang disodorkan kepada presiden sebagai calon Kapolri, Jumat (13/2/2015). Saat itu sejumlah perwira tinggi Polri yang tergabung dalam Wanjakti memutuskan enam nama yang bersedia untuk diajukan menjadi Calon Kapolri termasuk di dalamnya nama Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti.

"Saat itu ada bintang tiga dan bintang dua eselon I. Kemudian ditanya satu-satu dan ada yang bersedia. Hasil dari Wanjakti saat itu ada 4 orang bintang 3 termasuk di luar struktur (Polri) minus Pak Budi Gunawan dan ada dua orang bintang dua," kata Badrodin berbincang dengan wartawan di rumah dinasnya yang berada di Jalan Panglima Polim III Nomor 7A, Jakarta Selatan, Kamis (19/2/2015).

Kemudian enam nama tersebut diserahkan kepada presiden. Sebelum mengajukan nama tersebut, Badrodin pun sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Komjen Pol Budi Gunawan menyampaikan bila Budi Gunawan tidak akan dilantik menjadi Kapori. Saat itu, Budi Gunawan pun legowo dengan catatan menunggu hasil sidang praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Usai enam nama diserahkan kepada presiden, Badrodin pun tidak pernah berpikir bila namanya akan dipilih Jokowi. Tetapi memang sebelumnya dalam Wanjakti sudah bersepakat siapa pun yang dicalonkan presiden harus mendukungnya.

Ketika Presiden Jokowi akan mengumumkan nama dirinya menjadi calon Kapolri, Rabu (18/2/2015) dirinya sedang berada di perjalanan untuk melakukan makan siang dengan teman seangkatannya yang tiada lain Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Gatot Nurmantyo.

Tiba-tiba Menteri Sekretaris Negara Pratikno menghubunginya melalui sambungan telepon sekitar pukul 13.00 WIB. Tetapi bukan memberitahukan Badrodin akan diumumkan menjadi calon Kapolri melainkan hanya berpesan untuk mengkondisikan dan mengendalikan situasi di internal Polri dengan sebaik-baiknya karena presiden mau menggelar jumpa pers.

Berita Rekomendasi

"Saat itu saya di jalan mau makan siang dengan KSAD. Saat itu saya hanya dihubungi satu kali," katanya.

Hingga mendapatkan telepon dari Mensesneg, Badrodin tidak diberitahu bila dirinya akan dicalonkan Jokowi menjadi Kapolri.

"Saat itu saya belum tahu (akan dicalonkan menjadi Kapolri)," katanya.

Kemudian ia pun sampai ke tempat tujuan bertemu dengan KSAD. Ia mengaku tahu dirinya dicalonkan menjadi Kapolri justru setelah melihat televisi dan KSAD yang bersama dirinya pun mengucapkan selamat kepada dirinya.

"(Mendengar itu)bersyukur. Namanya hidup harus bersyukur dan sabar. Itu kuncinya, bila seperti itu hidup akan tenang bila ada cobaan besabar dan bila mendapat rezeki bersyukur," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas