Ketua DPR: Eksekusi Mati Harus Dilakukan Cepat Agar Tak Timbulkan Masalah Baru
"Yang penting adalah pemerintah harus segera melakukan eksekusi bila sudah berkekuatan hukum tetap. Dan harus dilakukan secara cepat dan tepat,"
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penolakan terhadap eksekusi mati pelaku pidana narkotika di Indonesia terus dilakukan dunia internasional. Australia paling gencar melakukan hal tersebut, bahkan Perdana Menteri Tony Abbott geram saat mengetahui lobi-lobi yang dilakukan pihaknya tak diindahkan pemerintah Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR RI, Setya Novanto meminta pemerintah segera mengambil langkah tegas. Dirinya mengaku khawatir bila eksekusi ditunda akan menimbulkan masalah baru bagi hubungan bilateral kedua negara yang kini memanas.
"Yang penting adalah pemerintah harus segera melakukan eksekusi bila sudah berkekuatan hukum tetap. Dan harus dilakukan secara cepat dan tepat," kata Novanto di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Politikus Partai Golkar ini mengatakan, pihaknya mendukung langkah tegas pemerintah dalam memberantas narkoba lantaran saat ini bangsa Indonesia dalam keadaan darurat narkoba.
"Bayangkan setiap tahun 5,4 juta warga meninggal karena narkoba, ini sangat memprihatinkan. Pendapat saya kita harus lakukan (eksekusi mati), tidak boleh tidak," katanya.
Namun demikian, ia mengakui harus ada komunikasi yang intensif kepada negara yang warganya dieksekusi agar hubungan tetap terjaga. Menurutnya jangan sampai hubungan baik dengan negara sahabat terganggu akibat eksekusi mati para pelaku kriminal.
"Kita harus memberi pengertian dengan arif dan bijaksana agar mereka mengerti. Agar mereka menyadari hukum di Indonesia dan ini telah diputuskan sejak lama," sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.