Menko Polhukam Klarifikasi Pernyataan tentang 'Tsunami Manusia'
Tedjo mengatakan bukan berarti Indonesia mengancam pemerintah Australia dengan cara melepas para imigran gelap
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengklarifikasi maksud pernyataan mengenai 'Tsunami Manusia' yang bisa saja melanda Australia.
Tedjo mengatakan bukan berarti Indonesia mengancam pemerintah Australia dengan cara melepas para imigran gelap yang jumlahnya sangat banyak.
"Seandainya dilepas kan menjadi masalah besar di sana (Australia). Bukan berarti mau kita lepas itu," ujar Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Mengenai imigran gelap itu sendiri, Tedjo mengatakan banyak imigran gelap yang memiliki tujuan ke Australia melalui perairan Indonesia. Itu pun merupakan masalah sosial bagi pihak Indonesia.
"Jadi kan imigran tujuannya Australia tapi tertahan di Indonesia. Itu kan menjadi masalah sosial baru," kata Tedjo.
Tedjo pun mengatakan pihaknya terus berupaya menangkal arus peredaran imigran gelap, baik yang hanya melintas di Indonesia ataupun berencana menetap di Indonesia.
"Nanti akan ada badan khusus yang akan menangani masalah-masalah yang terkait dengan imigran," kata Tedjo.
Diberitakan sebelumnya, News.com.au menulis bahwa Tedjo menyatakan bisa saja Australia terkena 'tsunami manusia' yang mencari suaka. Dikabarkan ada 10.000 pencari suaka yang bisa saja dibiarkan oleh pemerintah Indonesia untuk pergi ke Australia.
Hal itu langsung ditanggapi oleh PM Australia, Tony Abbott menegaskan bahwa sikapnya selama ini bukan bermaksud untuk menantang. Dirinya tidak ada niatan untuk beradu argumen apapun, dengan siapapun, termasuk Pemerintah Indonesia.