Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu Masih Gunakan Strategi Kuno Awasi Pilkada Serentak 2015

"Beberapa strategi sudah kami siapkan, semoga saja tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan nanti," ujar Nasrullah.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
zoom-in Bawaslu Masih Gunakan Strategi Kuno Awasi Pilkada Serentak 2015
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nasrullah memberikan keterangan pers tentang pelaksanaan Pilkada serentak Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (13/2/2015). Bawaslu siap menghadapi Pilkada serentak yang rencananya dimulai pada tahun 2016 melalui strategi pengawasan partisipatif dalam menangani berbagai macam pelanggaran. WARTA KOTA / HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Badan Pengawas Pemilihan Umum menyatakan telah mempersiapkan strategi menghadapi pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung 9 Desember 2015.

Demikian dikatakan pimpinan Bawaslu Nasrullah di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015). Dia berharap dengan strategi Bawaslu tersebut tak pelaksanaan pilkada serentak di lapangan tak terkendala.

"Beberapa strategi sudah kami siapkan, semoga saja tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan nanti," ujar Nasrullah. Ia mengaku strategi nanti bukanlah strategi baru, tapi sering digunakan dalam persiapan pilkada pada sebelumnya.

Strategi pertama, Bawaslu membentuk gugus tugas dan melibatkan lembaga negara naik dalam melaksanakan tugasnya yakni polisi, Komisi Yudisial dan sejumlah elemen masyarakat.

Sementara gugus tugas pengawasan dana kampanye, lanjutnya, Bawaslu akan menggandeng KPK dan PPATK. Tujuannya untuk mengontrol asal usul dan jumlah dana kampanye pasangan calon agar tak terjebak korupsi.

"Kami memang belum bisa menyadap dan tidak punya perlengkapan canggih, maka kami meminta bantuan ahlinya mengontrol aliran dana," ujar Nasrullah.

Berita Rekomendasi

Sementara untuk mengenai kampanye di media, Bawaslu akan meminta bantuan Komisi Penyiaran Indonesia. Selama ini KPI cukup berperan mengawasi segala bentuk kampanye pasangan calon baik yang positif atau negatif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas