Pengamat: ISIS Rekrut Narapidana di Lapas
"Ada seorang kasus penjambretan, kenalnya sama kelompok teroris itu. Dia mengaji, keluar jenggotan jadi rekrutan ISIS," ujar pengamat teroris.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat teroris Ridlwan Habib mengatakan lembaga pemasyarakatan di Indonesia menjadi tempat paling empuk untuk merekrut jaringan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Ada seorang kasus penjambretan, kenalnya sama kelompok teroris itu. Dia mengaji, keluar jenggotan jadi rekrutan ISIS," ujar Ridwlan saat menyambangi Tribunnews.com di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (23/3/2015) malam.
Ia menjelaskan gerakan ISIS mempunyai kelompok sendiri di Lapas Cipinang, Jakarta Timur. Mereka membeli beras dan memasaknya sendiri. Begitu pula mempunyai musala sendiri. Sehingga napi maling motor bersimpati lalu direkrut masuk ISIS.
"Kalau penanganananya mereka hanya ditangkap, kemudian dicebloskan ke penjara namun sistem masih seperti itu, saya justru khawatir penjara menjadi lahan yang paling empuk melakukan perekrutan," jelasnya.
Kata dia, termasuk di Lapas Nusa Kambangan. Di sana ulama bisa merekrut 20 orang. "Bagaimana laptop bisa masuk ke sana. Di Lapas Nusa Kambagan super maximum security," tambahnya.