Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemblokiran Situs-situs Radikal oleh BNPT Patut Diapresiasi

Apalagi situs tersebut memiliki hubungan dengan Iraq Syria of Islamic State (ISIS)

Penulis: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pemblokiran Situs-situs Radikal oleh BNPT Patut Diapresiasi
net
Ilustrasi blokir situs 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati menilai masuknya situs-situs radikal tak dipungkiri akan membahayakan kedamaian di Indonesia.

Apalagi situs tersebut memiliki hubungan dengan Iraq Syria of Islamic State (ISIS).

Menurutnya, langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengusulkan agar situs radikal diblokir harus diberi apresiasi.

Namun, BNPT jangan sampai salah memblokir situs yang memang isinya tidak berkaitan dengan paham radikalisme.

"Memang masuknya situs-situs radikal bahaya dan berakibat negatif, tetapi harus hati-hati janganlah situs dengan konten ajaran Islam yang baik juga ditutup. Ini kan perlu analisa penyelidikan yang komprehensif, diteliti dulu baru ditutup," kata Susaningtyas, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/4/2015).

Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, penutupan situs Islam sudah diperkirakannya akan menimbulkan pro-kontra. Karena menurutnya, situs yang meski berbahasa Arab namun konten dari website itu baik mengenai keagamaan maka tidak perlu ditutup.

"Tapi bila isinya negatif ya harus segera ditutup, agar tak perluas info dan ajakan untuk bergabung dengan ISIS," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Masih kata Nuning, diakuinya memang sulit membuka tabir gerakan-gerakan terselubung ISIS.

Karena biasanya, ajakan untuk bergabung dengan ISIS disisipkan dalam kaimat-kalimat dakwah dalam situs.

"Tetapi bila dilakukan penelitian yang komprehensif tentu akan ketahuan mana ajaran jihad yang baik dan mana yang sesat. Karena jihad pun bisa berkonotasi positif, misalnya jihad melawan ISIS sendiri, narkoba dan lain-lain," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas