Edmon Makarim: 22 Situs Islam Bukan Ditutup Tapi Difilter
Pemerintah membantah menutup sejumlah situs Islam yang diduga berisi tentang radikalisme.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah membantah menutup sejumlah situs Islam yang diduga berisi tentang radikalisme.
Ketua Bidang Hukum dan Regulasi, Desk Cyber Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Edmon Makarim menyatakan, 22 situs Islam yang diduga radikal hanya dilakukan pemfilteran.
"Saat bicara penutupan, enggak ada penutupan karena tidak tertutup, tetapi difilter," kata Edmon Makarim dalam diskusi 'Mengapa Blokir Situs Onlline?' di Gado-Gado Boplo, Jakarta, Sabtu (4/4/2015).
Ia menjelaskan penyensoran terjadi bila ada karya yang belum dipublikasikan lalu ditutup. Sedangkan filterisasi dilakukan saat karya sudah dipublikasikan.
"Situsnya tidak pernah ditutup," katanya.
Edmon juga menjelaskan pemfilteran dilakukan setelah adanya pembentukan tim panel ahli dan sesuai peraturan pemerintah. Ia menuturkan meski ada putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap jika ingin menutup situs.
Dia pun menegaskan pemerintah tidak sewenang-wenang dalam melakukan filter terhadap sejumlah situs Islam online tersebut.
"Bukan karena like and dislike tapi ada kepentingan umum," imbuhnya.