Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Sita Bom Lontong dan Senjata Api dari Penyergapan Daeng Koro

Polisi menyita bom lontong serta sejumlah senjata api laras panjang saat menyergap kelompok teroris di Desa Sakinah Jaya

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
zoom-in Polisi Sita Bom Lontong dan Senjata Api dari Penyergapan Daeng Koro
Warta Kota
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Pol Rikwanto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menyita bom lontong serta sejumlah senjata api laras panjang saat menyergap kelompok teroris di Desa Sakinah Jaya, Parigi Utara, Sulawesi Tengah, Jumat (3/5/2015). Dalam penyergapan itu, polisi menembak mati pentolan teroris bernama Daeng Koro alias Sabar Subagyo.

"Kepolisian berhasil mengamankan bom lontong, senjata api M16 dua pucuk, serta satu pucuk senjata api laras panjang rakitan beserta ratusan amunisi, GPS, dua handphone, serta peta Sulawesi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri, Kombes Pol Rikwanto kepada Tribunnews, Minggu (5/4/2015).

Penyergapan terhadap kelompok teroris yang berbasis di Poso, Sulawesi Tengah tersebut diawali dengan adanya informasi intelejen sekitar pukul 10.00 WITA, dimana di sebuah pondok masyarakat telah didatangi enam orang kelompok bersenjaya sebanyak enam orang.

Kemudian Kapolres Parigi langsung memimpin satu peleton kepolisian gabungan reserse, intel, dan sabhara bersama tim Densus 88 Antiteror sekitar pukul 13.00 WITA ke lokasi kejadian.

Sesampainya di lokasi, ternyata memang betul ada sekitar sepuluh orang kelompok teroris sedang menenteng senjata api.

"Kemudian tim pun melakukan penyergapan dan kelompok teroris melakukan perlawanan sehingga terjadi kontak tembak selama kurang lebih satu jam," ungkapnya.

Dalam baku tembak tersebut satu orang anggota kelompok teroris meninggal dunia di lokasi kejadian tertembak peluru yang dilepaskan aparat kepolisian.

BERITA REKOMENDASI

"Diduga kuat teroris yang tertembak dan meninggal dunia saat baku tembak tersebut Daeng Koro. Tetapi untuk kepastiannya masih harus menunggu tes DNA," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas