Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Minta Kampus Islam Untuk Ikut Menjaga Negara

Hal itu mempermudah ideologi-ideologi radikal untuk masuk, dan menimbulkan konflik berdarah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wapres Minta Kampus Islam Untuk Ikut Menjaga Negara
TRIBUN/DANY PERMANA
Wakil Presiden Jusuf Kalla menyapa warga sebelum meninjau penyelenggaraan donor darah di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/3/2015). Kegiatan donor darah yang diselenggarakan Taruna Merah Putih tersebut juga dilangsungkan secara serempak di 25 kota di Indonesia. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR --- Negara yang terlibat konflik saat ini mayoritasnya adalah negara Islam.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menyebutkan, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia juga berpotensi terjembab di konflik serupa. Namun untungnya hingga kini masyarakat masih bisa menjaga hal itu.

Wapres dalam sambutannya di Musyawarah Nasional, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS-PTIS), di kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/4/2015), mengatakan negara-negara Islam yang berkonflik saat ini, disebabkan oleh banyak hal.

"Campuran (masalah) ideologi, politik dan ekonomi, itu kelemahan-kelemahan suatu negara," kata Wapres.

Wapres menyinggung bahwa negara-negara yang terlibat konflik di Timur Tengah, terlibat masalah ekonomi, yang berujung pada ketidakadilan pada masyarakat. Hal itu mempermudah ideologi-ideologi radikal untuk masuk, dan menimbulkan konflik berdarah.

Indonesia mampu terhindar dari konflik kata dia salah satunya adalah karena Islam yang berkembang di tanah air adalah Islam moderat. Umat Islam pun bisa hidup saling rukun satu sama lain, bahkan dengan umat beragama di luar Islam.

Berita Rekomendasi

"Kita bersyukur Islam Indonesia sangat moderat, dan beda dengan negara lain, perlu kita jaga itu," ujarnya.

Dihadapan ratusan pimpinan kampus Islam yang menghadiri acara tersebut, untuk bisa berpartisipasi dalam meningkatkan ketahanan bangsa, dari ideologi-ideologi yang berpotensi melemahkan.

"Maka PTIS kalau ingin tetap pertahankan Islam di Indonesia, harus jaga Islam moderat, tidak hanya sebagai ilmu," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas