Grace: PSI Untuk Tokoh Seperti Risma
Dia mengatakan, calon pemimpin nasional banyak tumbuh di daerah-daerah.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Acara The New Wealth Of Nation Data and Information, Secutiy and Freedom yang dilaksanakan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menjadi ajang pertemuan dua tokoh perempuan: Tri Rismaharini, Walikota Surabaya dan Grace Natalie, yang baru-baru ini mengejutkan publik dengan kemunculannya sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Saya surprise banget melihat keberhasilan Risma dalam memimpin Surabaya. Bayangkan bila keberhasilan tersebut bisa diterapkan di tingkat nasional," kata Grace Natalie kepada wartawan di sela-sela acara tersebut di kantor CSIS, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Risma, kata Grace, tidak cukup hanya memimpin Surabaya. Seharusnya, bisa diterapkan di tingkat nasional. "Tapi syaratnya harus terus berprestasi dalam menjalankan amanahnya sebagai Walikota Surabaya dengan baik dan tanpa cacat," kata dia.
Dia mengatakan, calon pemimpin nasional banyak tumbuh di daerah-daerah. "Jadi pemimpin-pemimpin ini harus kita dorong untuk memimpin di tingkat nasional," kata dia.
Bekas presenter TV One ini mengungkapkan PSI dengan partai yang sudah lama muncul berbeda. Sebab, lanjut dia, di partai ini diisi orang muda dan idealis. Sehingga mempunyai semangat beda dengan partai-partai lama.
"Tinggal bagaimana nih semangat anak-anak muda ini bisa terus membara sehingga partai ini bisa terus membesar hingga Pemilui 2019," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Risma merendah. "Dilihat saja ya (besok). Tidak mudah menjabat itu. Warga Surabaya juga bingung. Saya juga sudah bingung dengan mengatasi segala persoalan di Surabaya," kata Risma.
Walaupun demikian, dia mengapresiasi banyaknya anak muda yang mulai bergabung dengan partai politik, seperti saat ini banyak bergabung ke PSI. "Saya dengan anak muda perhatian. Tapi kita harus mempunyai jiwa membantu terutama para pemimpin," imbuhnya.
Sebab bila anak-anak muda tidak dibantu oleh pemimpinnya maka mereka akan sulit berkembang dengan baik. "Di tangan para pemudalah calon para pemimpin bangsa," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.