Basuki Optimis Seluruh Proyek di Kementeriannya Bisa Diselesaikan
Ada 13.773 paket di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2015 ini.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA ---Ada 13.773 paket di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2015 ini. 72 persen di antaranya, atau sebanyak 9.929 paket senilai sekitar Rp 60 triliun, sudah selesai dilelang.
Menteri PUPR, Basuki Hadimoeljono, kepada wartawan usai menerima kunjungan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di kantor kementeriannya, Jakarta Selatan, Selasa (7/4/2015), mengatakan ada sekitar 4000 paket yang tengah dalam proses pelelangan.
Ia mengaku optimis seluruh paket dapat dilelangkan pada waktunya, sehingga rencana pembangunan pemerintah tidak akan "molor"
"Saya kira semua prog kegiatan yang ada sekitar 13 ribu paket tadi, akan kita kerjakan, mungkin akhir April atau Mei sudah ada datanya," kata Basuki.
Pembangunan yang dikerjakan kementeriannya sangat penting menurut Basuki. Pasalnya pemerintah sudah mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,7 persen.
Selain investasi, salah satu penentu pertumbuhan ekonomi adalah infrastruktur, yang sebagian besar dikordinasikan melalui Kementerian PUPR.
Wapres pun kata dia datang untuk menanyakan langsung perkembangan proyek-proyek yang dikerjakan Kementerian PUPR, karena Jusuf Kalla menurut Basuki sadar betul pengaruh infrastruktur dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.
"Beliau konsen betul tentang progres ini, beliau tadi bilang (Kementerian PUPR) mempunyai anggaran terbesar setelah pendidikan, sehingga itu dimaksudkan bisa menggerakan ekonomi kita," tandasnya.
Anggaran KementerianPUPR tahun 2015 ini adalah sekitar Rp 118 triliun.
Prioritas kementerian menurut Basuki tahun ini adalah ketahanan air nasional, peningkatan infrastruktur jalan, peningkatan infrastruktur pemukiman dan pembangunan infrastruktur.
Dana tersebut juga digunakan untuk penyelesaian jalan tol Cikapmpek - Palimanan sepanjang 116,75 kilometer, serta untuk merealisasikan pembangunan 1 juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).