Ketua DPD: Bawaslu Tak Pandang Bulu Sentil Peserta Pemilu yang Nakal
"Sebagai peserta pemilu. Walau pernah jadi Wakil Ketua DPD RI, kalau nakal saja disentil oleh Bawaslu di daerah Sumatera Barat," aku Irman Gusman.
Penulis: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski usianya baru tujuh tahun, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapat apresiasi oleh peserta pemilu. Mereka tidak segan menyentil siapa pun peserta pemilu meski masih tercatat sebagai pejabat negara, seperti dialami Ketua DPD RI Irman Gusman.
"Sebagai peserta pemilu. Walau pernah jadi Wakil Ketua DPD RI, kalau nakal saja disentil oleh Bawaslu di daerah Sumatera Barat," aku Irman dalam sambutannya pada peringatan ulang tahun ke-7 Bawaslu di gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2015).
Irman mengakui Bawaslu cukup berprestasi mengawal demokrasi dan pemilu di Indonesia. Bahkan fungsi pengawasan Bawaslu menjadi contoh dan model bagi negara-negara lain yang ingin membangun demokrasi di negaranya, meski tidak mudah memang.
Irman menambahkan pada Pemilu 2014 adalah pemilu yang sangat rumit, tapi Bawaslu mampu menyelesaikan konflik bahkan sengketa pemilu sekali pun. "Bawaslu ini walau masih anak-anak tapi prestasinya sudah luar biasa, spektakuler. Situasi ini, tanpa peran kuat pengawasan pemilu tentu tidak akan terjadi," katanya.
Ketua Bawaslu Muhammad mengakui secara usia Bawaslu masih kekanak-kanakan, tapi perannya tidak bisa dipandang sebelah mata karena sedikit banyak dapat optimal berkat dukungan publik. Meski di sana sini masih ada kekurangan, Bawaslu tetap terbuka menerima masukan semua pihak.
"Kami menyadari, struktur atau perangkat Bawaslu tidak sampai ke bawah hingga dapat menjangkau semua. Tapi dukungan, support dan peran masyarakat ikut membantu kami," terang Guru Besar Ilmu Politik Universitas Hasanuddin itu.