Pidato Lengkap Megawati Soekarnoputri di Kongres IV PDIP
Bagi Megawati, politik juga harus bersendikan watak kejujuran.
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hasanudin Aco
Tanpa bermaksud meremehkan gerakan terorisme yang lain, saya melihat bahwa masalah ISIS sangat serius dan perlu segera disikapi. ISIS sudah bertindak atas-nama negara. Bahkan telah melakukan rekrutmen terhadap warga negara Indonesia. Pemerintah harus memastikan, agar rekrutmen seperti itu tidak boleh terulang kembali. PDI Perjuangan dengan tegas menolak berbagai bentuk radikalisme dan terorisme atas nama apapun. Sebab Indonesia adalah negara berdaulat dengan tradisi masyarakatnya yang toleran. Indonesia tidak akan pernah membiarkan paham dan organisasi tersebut berkembang di Indonesia. Biarlah di bumi nusantara ini, hidup dan tumbuh berkembang, Indonesia sebagai tamansarinya keanekaragaman. Hal ini juga cerminan dari tekad kita, untuk mewujudkan Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Kader PDI Perjuangan yang saya cintai dan banggakan,
Kongres IV Partai yang kita mulai hari ini, harus dirawat dan dijaga dengan seluruh kekuatan akal sehat dan hati nurani. Kongres merupakan forum tertinggi Partai dimana Pancasila, musyawarah mufakat, gotong royong dan kepentingan rakyat, bangsa, negara dan Partai menjadi simpul-simpul pokok yang menyatukan kita. Kongres Partai adalah peristiwa dan ajang ideologis, bukan peristiwa dimana pragmatisme dan transaksional berkembang subur. Kita harus melawan berbagai tindakan transaksional tersebut. Sebab Kongres pada dasarnya adalah peristiwa politik bagi tumbuh kembangnya peradaban politik yang luhur, dan menjadi persemaian bagi Indonesia yang adil dan makmur.
Budaya politik baru juga kita lahirkan melalui Kongres IV ini. Untuk pertama kalinya dalam tradisi kepartaian kita, seluruh proses konsolidasi Partai, dimulai dari bawah dari Rapat Ranting, bergerak ke atas, hingga pelaksanaan Kongres ini. Keseluruhan proses konsolidasi penuh dengan tradisi musyawarah, tanpa voting sama sekali. Inilah kematangan demokrasi yang membumikan Pancasila saudara-saudara.
Selanjutnya, menjadi tugas bersama kita untuk merawat dan memperkokoh pondasi PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor. PDI Perjuangan pun dituntut untuk meningkatkan kemampuan membangunkan kesadaran rakyat, mengorganisir rakyat dan memimpin perjuangan rakyat. Semua itu sungguh tantangan yang berat. Menjadi pemenang dalam Pemilu 2014 tidak boleh membuat kita cepat berpuas diri. Kita harus bekerja lebih keras dan lebih baik lagi. Kita harus mengisi dan memenangkan kembali Pemilu 2019 yang akan datang.
Para Kader Partai dan hadirin sekalian,
Saya mengajak seluruh simpatisan, anggota dan kader Partai untuk tetap teguh pada jalan ideologi Partai. PDI Perjuangan adalah satu kesatuan yang tidak boleh tercerai-berai, oleh segala pasang naik dan pasang surutnya perjuangan. Segala pukulan yang kita berikan dan segala pukulan yang kita terima, adalah iramanya perjuangan. Perkuatlah tradisi Gotong royong. Ia adalah kerja bersama; membanting tulang bersama; memeras keringat bersama; perjuangan bantu-binantu bersama; amal semua buat kepentingan semua. Itulah rahasia kekuatan kita. Satu untuk semua, semua untuk satu,one for all, all for one (kemudian diucapkan secara bersama-sama).
Saudara-saudara, anggota dan kader PDI Perjuangan yang saya cintai, dan banggakan,
Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan, terkait dengan perenungan atas seluruh perjalanan politik saya. Pelajaran politik terbesar yang saya ambil sejak masuk ke Partai, menjadi anggota biasa, hingga mengibarkan bendera perjuangan, dan akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Partai, adalah pentingnya bagi setiap insan politik partai untuk memiliki kesabaran revolusioner. Kesabaran revolusioner bertumpu pada keyakinan politik. Ia memegang teguh pada prinsip, dan menghikmati politik sebagai dedikasi hidup. Kesabaran revolusioner bukan hanya berdiam diri. Namun mengandung daya juang, dan terus bergerak, bergerak, dan bergerak maju. Itulah sifat revolusioner. Bagi saya, politik juga harus bersendikan watak kejujuran. Sebab politik bukanlah praktek menang-menangan atas dasar kekuasaan. Itulah yang membuat saya terus bertahan, walaupun begitu banyak pengkhianatan, bahkan berulang kali, saya ditusuk dari belakang. Semua pengkhianatan itu, terjadi hanya karena ambisi politik yang berwatakkan kekuasaansemata. Alhamdullilah, saya tetap bertahan, dan lolos dari berbagai cobaan. Kuncinya hanya satu, berpolitiklah dengan keyakinan, kejujuran, penuh idealisme, dan memegang teguh prinsip pengabdian. Dengannya kalian pun akan memiliki kesabaran revolusioner saudara-saudara.
Intermezo: jika tidak memiliki kesabaran revolusioner, belajarlah dulu. Jikalau ada yang tidak sabar, dan mau merusak apa yang sudah dibangun dengan penuh keringat dan air mata perjuangan, lebih baik berpikir ulang.
Saudara-saudara dan para kader Partai yang saya banggakan,
Mengakhiri Pidato Politik saya ini, ijinkanlah saya mengajak saudara-saudara semua, untuk melihat dengan jernih Indonesia kita. Aku Melihat Indonesia, sengaja saya pilih sebagai tema Kongres IV ini. Indonesia dalam satu kesemestaan dengan seluruh jagad raya. “Aku Melihat Indonesia” haruslah berakar kuat, dari gagasan sempurna tentang Indonesia Merdeka. Indonesia yang memuat prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan; kebangsaan; musyawarah-mufakat dan prinsip kesejahteraan. “Aku Melihat Indonesia” adalah cara pandang kita bersama untuk kembali pada cita-cita bangsa.
Membacakan Puisi Bung Karno:
AKU MELIHAT INDONESIA
Djikalau aku melihat gunung gunung membiru,
Aku melihat wadjah Indonesia;
Djikalau aku mendengar lautan membanting di pantai bergelora,
Aku mendengar suara Indonesia;
Djikalau aku melihat awan putih berarak di angkasa,
Aku melihat keindahan Indonesia;
Djikalau aku mendengarkan burung perkutut di pepohonan,
Aku mendengarkan suara Indonesia.
Djikalau aku melihat matanja rakjat Indonesia di pinggir djalan,
Apalagi sinar matanja anak-anak ketjil Indonesia,
Aku sebenarnja melihat wadjah Indonesia.
***
Semoga Allah SWT selalu menemani dan menjaga gerak langkah perjuangan kita bersama.
Akhirnya dengan penuh rasa syukur dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kongres IV PDI Perjuangan dengan resmi saya nyatakan dibuka.
Terima kasih,
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Damai Sejahtera bagi kita semua,
Om Santi Santi Om.
Merdeka!!! Merdeka!!! Merdeka!!!
Megawati Soekarnoputri
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN