Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus PDIP Ajarkan Petani Bali Tanam Kedelai Jepang

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Putu Gede Rasjmawan mengatakan, alih fungsi lahan di Bali makin mengkhawatirkan

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
zoom-in Politikus PDIP Ajarkan Petani Bali Tanam Kedelai Jepang
net
Putu Gede Rasjmawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Putu Gede Rasjmawan mengatakan, alih fungsi lahan di Bali makin mengkhawatirkan. Merebaknya bisnis properti dan pariwisata membuat lahan pertanian terkikis habis.

"Akibatnya petani di Bali sulit mengandalkan hidup dari menanam padi dan tanaman tumpang lainnya. Akibat alih fungsi lahan, pola pertanian pun dikhawatirkan akan hilang dari tanah Bali. Selain karena tak banyak generasi muda yang tertarik menjadi petani, juga banyak lahan pertanian yang mati di Bali," kata Putu Rasjmawan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2015).

Putu Rasjmawan pun tergerak untuk memberi solusi. Pria yang tergabung dengan Gerakan Tani dan Nelayan (GANTI) itu menilai banyaknya lahan mati dan lahan yang terkikis oleh laju bisnis villa dan bangunan yang kurang terkontrol akan menimbulkan dampak ekonomis maupun ekologis yang parah, dari sektor pertanian.

"GANTI kami dirikan sebagai solusi dari persoalan ini. Kami akan menghidupkan kembali lahan-lahan mati dan memberdayakan petani yang tidak punya modal. Kami ajarkan petani menanam Edamame (kedelai Jepang) yang lebih mudah ditanam dan lebih cepat panen, sekaligus bernilai jual tinggi," paparnya.

Putu Rasjmawan menilai, konsepnya bisa disebut sebagai terobosan sistem dan teknologi pertanian, yang bisa mempertahankan semangat bertani dan menjadikan petani sebagai subyek dari industri pertanian.

Putu menceritakan, pada awalnya ia mulai menyewa satu hektare tanah untuk ditanami Edamame. Dari satu hektare itu dalam waktu dua bulan saja petani bisa menghasilkan 8 ton edamame, yang punya nilai jual Rp 80 juta. Selain menyediakan lahan, Putu juga memodali bibit dan menggaji petani setiap bulan sekitar Rp 5-10 juta untuk menggarap tanaman Edamame dan Padi Pandanwangi.

"Terobosan ini terbukti pada 12 april lalu, saat diadakan panen raya padi Pandanwangi dan Edamame di Desa Sedang Abiansemal, subak Tanah Iyeng, Badung, Bali," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Hadir dalam panen raya itu Sekjen PDIP yang baru saja dilantik, Hasto Kristiyanto dan politikus PDI Perjuangan Wayan Koster. Menurut Hasto, Gerakan Tani dan Nelayan yang dikembangkan Putu Rasjmawan merupakan konsep yang sesuai dengan negeri ini.

"Saya selalu ingat apa yang diucapkan Bung Karno, bahwa Petani itu adalah Penyangga Tanah Air Negeri. Jadi saya sangat mendukung apa yang dilakukan Putu Rasjmawan dan teman teman dari GANTI Bali ini," ujar Sekjen PDIP ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas