Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Bagi Pengalaman ke Peserta KAA Cara Tangani Konflik

Konflik di negara kawasan Timur Tengah turut menjadi pembahasan dalam rangkaian Konfrensi Asia Afrika (KAA).

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Bagi Pengalaman ke Peserta KAA Cara Tangani Konflik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pekerja menyelesaikan persiapan jelang peringatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) di gedung Pleanary Hall Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Sabtu (18/4/2015). Gedung Pleanary Hall Jakarta Convention Centre (JCC) ini nantinya akan dipakai sebagai tempat upacara pembukaan peringatan KAA. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Konflik di negara kawasan Timur Tengah turut menjadi pembahasan dalam rangkaian Konfrensi Asia Afrika (KAA).

Pemerintah Indonesia mengaku akan membagi pengalamannya saat menangani konflik di Tanah Air, guna meredam konflik di sejumlah negara Timur Tengah saat ini, seperti Suriah, Irak, Yaman dan lainnya.

"‎Kami akan membagi pengalaman kepada teman-teman (negara peserta KAA), bagaimana membangun toleransi, berbeda-beda tetapi tidak harus bunuh-bunuhan," kata Penanggung Jawab KAA ke 60, Luhut Pandjaitan di Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Menurut dia, saat ini di sejumlah negara Timur Tengah banyak terjadi konflik yang memakan korban jiwa, khususnya akibat gerakan kelompok milisi negara Islam Irak dan Suriah. Masyarakat sipil lah menjadi korban. Karena itu, dalam forum tingkat tinggi ini Pemerintah akan memberikan perhatian khusus.

"Hal itu menjadi isu yang sangat sensitif sekarang. Kalau kami lihat sekarang sudah ratusan ribu yang mati di Suriah. Kami tidak bisa menutup mata," kata Kepala Staf Presiden Indonesia itu.

Meski begitu, lanjut Luhut, forum internasional ini tidak akan membahas secara spesifik penanganan ISIS. hanya akan dibahas dalam pertemuan negara-negara OKI (negara produsen minyak) dalam kesempatan KAA ini.

"Saya kira tidak spesifik, tapi akan diatur pertemuan dengan negara-negara OKI, yang kebetulan ikut dan mungkin juga akan disinggung," tegasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas