Indonesia Ajak Negara Kepulauan Perkuat Sektor Maritim
Menurut Indroyono Indoesia memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia bersama negara pulau dan kepulauan serta negara-negara di kawasan Samudera Hindia sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang maritim.
Demikian juga dengan pemberantasan illegal fishing.
"Kami telah bertemu dengan Negara-negara Small Island Developing States (SIDS) dan anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) dan negara-negara kepulauan dan yang memiliki zona laut lainnya untuk membahas strategi dan kerja sama di bidang maritim," kata Menko Maritim Indonesia, Indroyono Susilo di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Selain itu, terang Indroyono tujuan dari pertemuan juga guna merapatkan barisan bagi negara-negara terkait dan untuk buat satu sisi mensukseskan agenda Sustainable Development Goals (SDG) 2015 yang tentunya berkaitan dengan kelautan.
Beberapa pembahasan yang dilakukan adalah mengenai pemberdayaan sumber daya laut dan kelautan untuk pembangunan yang berkelanjutan, budi daya perikanan, penyelamatan terumbu karang, keamanan kelautan dan ekonomi biru tanpa limbah.
"Perdana menteri Thailand, terkait MoU yang telah disepakati dengan Indonesia, mengatakan bahwa mereka sangat berkomitmen untuk melawan aksi illegal fishing. Pemerintah Thailand telah memasang tujuh ribu tracking system yang digunakan untuk mengawasi kapal-kapal penangkap ikan, sehingga kegiatannya dapat dikontrol," ujarnya.
Dalam pertemuan, sejumlah negara juga memberikan masukan dan pendapatnya agar dapat dilanjutkan dan dimasukkan ke dalam agenda Asian African Center sebagai tindak lanjut dari KAA.
"Pada 2002 sudah dicanangkan Millenium Development goals (MDG) dan program tersebut akan berakhir tahun ini. Mengantisipasi itu, pada 2012 silam di Rio De Janiero, Brazil, diputuskan bahwa program MDG akan digantikan dengan SDG, sejak saat itu seluruh anggota PBB telah menyusun rencana dan program. Saat ini dokumen tersebut sedang dinegosiasikan. Sehingga bisa diadopsi oleh seluruh kepala Negara di pertemuan PBB di New York September mendatang," ujarnya.
Menurut Indroyono Indoesia memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini. Apalagi melalui era pemerintahan Jokowi, Indonesia mendeklarasikan dirinya sebagai poros maritim.
"Peran Indonesia sangat penting di sini, karena kita ingin menjadi poros maritime. Dan jika berbicara mengenai kelautan, semua Negara akan melihat Indonesia kerena Indonesia adalah Negara kepulauan tersbesar di dunia," imbuhnya.