TB Hasanuddin: Serangan Bom KBRI di Yaman Salah Sasaran
Dengan peristiwa itu sebaiknya pemerintah Indonesia memindahkan kantor KBRI di Yaman.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menjelaskan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yaman bukan target dari tentara koalisi Arab Saudi.
Menurutnya, serangan tersebut sebenarnya bermaksud menghancurkan gudang senjata milik pemberontak di kota Yaman.
"Bahwa itu lebih banyak kurang akuratnya penembakan oleh koalisi yang dipimpin Saudi Arabia. Sebenarnya ada sebuah gudang amunisi yang sudah dikuasai oleh militer dan itu tidak jauh dari KBRI dan tembakan meleset terlalu jauh," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Politikus PDIP itu hanya menyayangkan pihak terkait di Yaman tidak mengetahui bahwa adanya gudang senjata milik pemberontak.
Menurutnya, dengan peristiwa itu sebaiknya pemerintah Indonesia memindahkan kantor KBRI di Yaman.
"Itu sangat bahaya. Yang saya pertanyakan, masak KBRI kita tidak mengetahui adanya gudang senjata yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari kantor KBRI. Itu akan kita pelajari dulu," katanya.
Lebih lanjut Hasanuddin mengatakan, untuk sementara ini kegiatan dan opersional KBRI di kota Yaman sudah dipindahkan sementara di salah satu wisma yang juga merupakan tempat evakuasi para WNI.
"Sudah pindah ke wisma, semua pekerjaan di KBRI dilakukan di sana. Nanti kalau memang ada waktu bu Menlu akan kita panggil," katanya.
Sebelumnya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa, Yaman, dibom pada Senin (20/4) pukul 10.45 waktu setempat.
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengecam keras serangan bom yang dilaporkan menyebabkan terlukanya beberapa staf diplomat Indonesia, rusaknya Gedung KBRI Sanaa serta seluruh kendaraan milik KBRI yang berada di area tersebut.
Jalan di sekitar KBRI rusak parah dan banyak korban jiwa warga sipil setempat yang berada di sekitar daerah tersebut.
Dua orang staf diplomat dan seorang WNI yang terluka telah mendapatkan pertolongan dan bersama seluruh WNI lainnya sudah dievakuasi ke Wisma Duta di Sanaa untuk segera dibawa menuju ke Hudaidah.
KBRI Sanaa menginformasikan bahwa saat ini terdapat 17 orang WNI yang terdiri dari staf KBRI Sanaa, anggota tim evakuasi WNI dari Jakarta dan WNI yang sedang mengungsi. Kemlu telah menginstruksikan kepada KBRI dan tim evakuasi di Sanaa untuk segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan warga negara Indonesia yang berada di sana.