KAI Beberkan Tips untuk Beli Tiket Mudik
Sejak 11 April lalu, PT KAI telah membuka pemesanan tiket kereta api untuk keberangkatan H-7 lebaran (10 Juli).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak 11 April lalu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah membuka pemesanan tiket kereta api untuk keberangkatan H-7 lebaran (10 Juli).
Semenjak itu pula masyarakat mulai memburu tiket kereta api untuk arus mudik lebaran. Karena permintaan tiket yang tinggi terutama melalui penjualan online maka sebagian masyarakat belum berhasil mendapatkan tiket kereta untuk mudik lebaran.
Kuncoro Wibowo, Direktur Umum, SDM dan TI KAI pun memberikan tips bagi masyarakat yang mau berburu tiket mudik kereta api secara online. Berikut beberapa tips yang disampaikan:
Pertama, Kuncoro menyarankan, masyarakat tidak mengakses website penjualan pada pukul 00.00 WIB saat pembukaan penjualan tiket di hari tertentu. Alasannya karena pada jam tersebut trafik pengguna website begitu tinggi sehingga menyebabkan antrian pengguna untuk masuk ke website penjualan.
“Kalau mau membeli online disarankan pada pukul 03.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, karena trafik pada jam tersebut sepi dan tingkat keberhasilan pembelian lebih tinggi,” ujarnya kepada KONTAN saat ditemui di Stasiun Gambir, Selasa (21/4).
Kedua, bagi masyarakat yang memiliki dana yang cukup disarankan untuk langsung membeli tiket eksekutif. Alasannya karena tiket yang paling cepat habis adalah kelas ekonomi, kemudian bisnis, setelah itu kelas eksekutif.
Ketiga, jika rute perjalanan kereta yang dipilih sudah habis penjualannya, Kuncoro menyarankan membeli tiket secara terpisah. Misalkan tiket rute Jakarta – Yogyakarta sudah habis, maka masyarakat disarankan dapat membeli tiket kereta Jakarta – Bandung dan Bandung – Yogyakarta. “Dengan begitu masyarakat dapat mudik dengan kereta api walaupun dari sisi harga akan lebih mahal dibanding membeli tiket langsung.
Keempat, Selain menjual tiket secara online di website tiket.kereta-api.co.id, KAI juga membuka penjualan melalui contact center 121. Kuncoro bilang selama ini penjualan melalui contact center relative masih sepi jika dibandingkan penjualan melaui website. Jadi penjualan melalui contact centre 121 dapat menjadi opsi lain bagi masyarakat.
Kuncoro mengaku dari internal KAI sendiri juga melakukan pembenahan dengan menambah bandwidth dan server untuk melakukan penjualan online.(Oginawa R Prayogo)