Koruptor Kerap Manfaatkan Istri Simpanan untuk Tampung Uang Hasil Korupsi
Perempuan yang menjadi istri atau simpanan koruptor, kerap kali dimanfaatkan untuk menampung uan hasil korupsi atau pencucian uang.
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan yang menjadi istri atau simpanan koruptor, kerap kali dimanfaatkan untuk menampung uan hasil korupsi atau pencucian uang.
Mantan Kepala Biro Hukum KPK, Katarina Girsang mengatakan, perempuan kerap menjadi korban kejahatan korupsi karena faktor budaya.
"Perempuan jadi korban karena kultur seperti perempuan tidak boleh bertanya tentang uang dari suami." Ujar Katarina saat diskusi bertema "Srikandi Anti Korupsi" di kantor Indonesia Corruption Watch, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (27/04/2015).
Pengaruh budaya yang lainnya adalah pola pikir wanita yang cenderung menghindari konflik dengan suami.
Kejahatan korupsi yang dilakukan oleh pria sering kali menyeret perempuan karena mendapatkan uang hasil kejahatan korupsi.
Contohnya seperti kasus Ahmad Fatanah yang menyeret sejumlah perempuan seperti model Vitalia Sesha, Ayu Azhari serta istrinya Sefti Sanustika.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.