Tingkat Kesejahteraan Wartawan Singapura Lebih Baik Ketimbang Indonesia
Ia menjelaskan bagaimana kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media turun drastis, setelah pemilu 2014.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan The International Federation of Journalist (IFJ) melakukan rangkain diskusi "Kebebasan dan Penistaan Pers" Senin (4/5/15) di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat.
President of Southeast Asia Press Alliance, Eko Maryadi, menjadi salah satu pembicara dalam diskusi tersebut.
Ia menjelaskan bagaimana kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media turun drastis, setelah pemilu 2014.
"Kepercayaan publik terhadap media sebelum 2014 sebesar 78%, kini turun drastis 20 sampai 30%," ujar Eko seusai diskusi
Eko Maryadi juga mengatakan kesejahteraan seorang wartawan di Indonesia cukup jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Meski di Indonesia kebebasan pers cukup baik dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, tapi kesejahteraan di Singapura contohnya jauh lebih baik," lanjut Eko.
Lebih spesifik ia menerangkan, wartawan fresh graduate di Singapura memperoleh salary 600-700 US dollar per bulannya.
Sedangkan di Indonesia berkisar Rp 2,5 - Rp 3,5 juta.