Amir Syamsuddin: Manusiawi, Jero Wacik Minta Bantuan Jokowi, JK, dan SBY
Ini terkait penahanan Jero yang dilakukan oleh KPK kemarin malam.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Amir Syamsuddin menilai wajar koleganya di Demokrat Jero Wacik meminta bantuan kepada presiden Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla hingga Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ini terkait penahanan Jero yang dilakukan oleh KPK kemarin malam.
"Bagi saya apa yang dia lakukan (meminta tolong) manusiawi. Hak itu manusiawi meminta tolong pak Jokowi, JK dan SBY," kata Amir di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/5/2015).
Amir menuturkan, memang seseorang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sulit untuk lepas.
Namun, dirinya berharap Jero diperlakukan adil karena telah bersikap kooperatif selama pemeriksaan.
"Harapan saya (kasus Jero) bisa terang benderang dan berjalan secara adil," tutur mantan menteri hukum dan HAM ini.
Seperti diberitakan, mantan Menteri ESDM Jero Wacik mengaku sudah tidak tahu berbuat apa lagi agar lolos dari penahanan yang dilakukan KPK. Surat permohonan agar tidak ditahan sudah disampaikan tadi pagi.
Ternyata, surat tersebut tidak ampuh bagi penyidik KPK. Terkait penahanannya itu, Jero pun meminta keadilan ditegakkan.
Jero bahkan sampai menyebut nama Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
"Saya mohon Pak Presiden Jokowi, Bapak mengenal saya dengan baik. Saya merasa diperlakukan tidak adil. Pak Wapres Pak JK, lima tahun saya di bawah bapak. Pak SBY juga pak presiden ke enam. Saya diperlukan seperti ini mohon dibantu bapak. Saya tidak tahu apa yang mesti saya lakukan," pinta Jero di KPK, Jakarta, Selasa (5/5/2015).