Pengamat Nilai Komisi Informasi Inkonsisten
"Lembaga yang harusnya mandiri tapi dia dipilih oleh tim seleksi kepentingan. Ini adalah hal yg belum konsisten," ujar pengamat.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Informasi diminta konsisten menjalankan keterbukaan informasi terhadap publik, dalam hal ini perihal pilkada serentak akhir 2015 mendatang.
Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KODE) Inisiatif Veri Junaidi menilai Komisi Informasi memiliki peran yang krusial, karena merupakan lembaga yang dianggap sangat strategis.
"Sayangnya dari desain kelembagaan, dibandingkan dengan lembaga yang hampir sama seperti KPU dan Bawaslu, (Komisi Informasi) inkonsisten," ujar Veri dalam diskusi Forum Meja Bundar III bertema, 'Kritik Atas Kelembagaan Komisi Informasi dan Perannya dalam Pilkada Serentak 2015,' di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (12/5/2015).
"Lembaga yang harusnya mandiri tapi dia dipilih oleh tim seleksi kepentingan. Ini adalah hal yg belum konsisten," tambahnya.
Ia menjelaskan, secara kelembagaan Komisi Informasi dianggap tidak konsisten. Meskipun lembaga tersebut, kata dia, menjadi lembaga yang bisa mengelola kelembagaannya sendiri secara mandiri.
Sikap kemandirian dianggap perlu untuk mendorong supaya Komisi Informasi menjadi kelembagaan yang lebih kuat. "Sayangkan sudah diberikan ruang untuk pilkada langsung tapi dimanfaatkan kepentingan," terangnya.