SBY Sebut ada Indikasi Gerakan Pengkhianat
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan arahan secara tertutup
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan arahan secara tertutup untuk kader Demokrat di arena Kongres IV.
Anggota Dewan Pembina Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan SBY menyampaikan sejumlah hal dalam arahannya.
"Pak SBY tadi menyampaikan jika ada yang merusak ada yang mengacaukan maka disebut pengkhianat. Jika beliau bicara seperti itu, maka ada indikasi gerakan seperti itu," kata Dede Yusuf di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (12/5/2015).
Menurut Dede, SBY sebagai ketua umum memiliki hak menyampaikan hal tersebut untuk menghindari terjadinya pengkhianatan di tubuh partai Demokrat.
"Kalau pengkhianat itu ya dari dalam," kata Ketua Komisi IX DPR itu.
Selain itu SBY, kata Dede, juga meminta agar tidak terjadi money politik. SBY juga memberikan wewenang yang lebih kepada pengurus daerah.
"Yang saya catat ini, adalah kongres bisa berjalan baik, lancar, dan tidak menganggu warga Surabaya serta tamu yang hadir seperti wakil presiden dan jangan ada yang menganggu," tutur Dede
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Umum Demokrat Agus Hermanto. Ia mengatakan SBY meminta kongres tidak ada kekerasan, jujur dan terhindar dari money politik.
Ketika ditanya apakah pengkhianat yang disebut SBY adalah Gede Pasek Suardika, Agus membantahnya.
"Tidak ada satu nama pun, Insya Allah kongres ini berjalan lancar saja," katanya.