SBY Buka-bukaan soal Politik Praktis TNI di KompasTV Sore Ini
saksikan wawancara eksklusif SBY dan Rosianna Silalahi di Kompas Petang pukul 16.30, hanya di KompasTV.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Partai Demokrat di Surabaya, 12-13 Mei, Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara kepada Pemimpin Redaksi KompasTV, Rosianna Silalahi di Surabaya, Kamis (14/5/2015) pagi. Salah satunya soal mulai ditariknya TNI dalam politik praktis.
Sebagai Jenderal yang membidani TNI keluar dari politik praktis, SBY mengajak semua pihak untuk berhati-hati menarik TNI kembali dalam kancah politik praktis. Salah satu yang mengemuka adalah wacana TNI menjadi Sekjen KPK juga menjadi penyidik KPK.
“Berbahaya jika menarik TNI dalam lingkaran kekuasaan. TNI tidak untuk politik praktis. Tidak begitu demokrasi,” kata SBY.
"Kita harus belajar dari pengalaman ketika TNI-Polri masuk dalam politik praktis."
Bagi SBY, konflik KPK-Polri merupakan pendewasaan institusi. KPK dan Polri diyakini SBY bisa menjadi sinergi yang matang dalam menangani kasus hukum di Indonesia. Menurut SBY, jika tidak relevan dengan tugas dan pokok TNI, maka sebaiknya TNI tidak dilibatkan dalam politik praktis.
Pada kesempatan ini SBY juga menyampaikan soal cita-cita Partai Demokrat ke depan, Presiden menjabat sebagai ketua umum partai, dan siapa yang akan menjabat sebagai posisi kunci Partai Demokrat.
Lebih lengkapnya, saksikan wawancara eksklusif SBY dan Rosianna Silalahi di Kompas Petang pukul 16.30, hanya di KompasTV. (BR/Kompas TV)